Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daan Mogot, Prajurit Muda yang Gugur dalam Pertempuran Lengkong

Kompas.com - 29/01/2020, 12:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Mereka berangkat dengan persenjataan seadanya, hanya beberapa karabin terni dan karabin organik yang memiliki daya tembak tidak sebesar senjata laras panjang, beserta beberapa butir peluru.

Selain mereka, Mayor Wibowo dari Kantor Penghubung Tentara di Jakarta, serta Lettu Soebianto Djojohadikoesoemo dan Lettu Soetopo dari Polisi Tentara ikut dalam rombongan itu.

Baca juga: Kronologi Penyerangan KKB yang Sebabkan 1 Prajurit TNI Gugur di Keerom Papua

Mereka membawa pula empat serdadu Inggris berkebangsaan India lengkap dengan seragamnya (versi lain mengatakan delapan serdadu).

Mereka adalah tentara Inggris yang melakukan desersi dan bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat, sekarang TNI).

Sekitar pukul 16.00 WIB, pasukan tiba di markas Jepang yang berada di tengah kebun karet. Rombongan kemudian memasuki kompleks militer tanpa kesulitan.

Kehadiran empat serdadu India meyakinkan Jepang bahwa rombongan ini gabungan TKR dengan Sekutu.

Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan Taruna Alex Sajoeti bersama beberapa tentara memasuki kantor Kapten Abe. Di dalam markas, Daan Mogot menjelaskan maksud kedatangannya.

Sementara itu di luar, para taruna di bawah pimpinan Soebianto dan Soetopo tanpa menunggu hasil perundingan langsung melucuti tentara Jepang. Tanpa kesulitan berarti, senjata-senjata Jepang berhasil dikumpulkan dan ditumpuk di sebuah lapangan.

Truk-truk pengangkut senjata sedang memasuki kompleks, namun tiba-tiba terdengar letusan senjata. Salah seorang serdadu India sebelumnya mengambil sebuah senjata dari tumpukan di lapangan.

Dia katanya belum pernah melihat jenis senjata yang dipakai tentara Jepang ini sehingga Ia mengamatinya sambil mengutak-utiknya. Entah mengapa, tiba-tiba saja senjata itu meletus.

Semua menjadi panik. Tentara Jepang menduga mereka terjebak, lalu dengan sigap mulai menembaki para taruna MAT.

Beberapa tentara Jepang lainnya cepat pula mengambil senjata-senjata di lapangan.

Para taruna yang tidak menyangka bakal mengalami kejadian begini berhamburan masuk ke dalam kebun karet di depan lapangan. Mereka mencoba melawan dan melepaskan tembakan pula dengan senjata yang dibawanya.

Akan tetapi mereka mengalami kesulitan menggunakan senjata karabinnya, sebab selama pendidikan yang baru berjalan dua bulan, mereka belum sempat menembakkannya sendiri.

Baca juga: Satu Anggota TNI Gugur di Keerom Papua, Penjagaan di Perbatasan PNG Diperketat

Pertempuran berakhir ketika hari mulai gelap. Mereka yang masih hidup ditawan Jepang. Sementara beberapa di antaranya berhasil melarikan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com