Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daan Mogot, Prajurit Muda yang Gugur dalam Pertempuran Lengkong

Kompas.com - 29/01/2020, 12:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Mayor Daan Mogot, Subianto Djojohadikusumo, Sudjono Djojohadikusumo, dan dua perwira dari Polisi Tentara serta 33 prajurit tewas dalam pertempuran yang tidak seimbang itu.

Setelah peristiwa Lengkong terjadi, komunikasi dilakukan pihak Indonesia dengan Jepang, dan menghasilkan beberapa kesepakatan.

Kesepakatan itu di antaranya jenazah yang sudah dimakamkan bersama di Lengkong dipindahkan dan dimakamkan dengan upacara resmi di Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang.

Tawanan dibebaskan dan dipulangkan ke Tangerang. Sementara semua persenjataan dan amunisi dikembalikan kepada pihak Indonesia.

Untuk mengenang peristiwa itu, dibangunlah Monumen Palagan Lengkong di Jalan Bukit Golf Utara, BSD City. Letaknya tepat di pinggir jalan sebelah kiri arah menuju Damai Indah Golf.

Sayangnya, monumen ini tersembunyi dan tak ada petunjuk apa pun. Dari luar hanya terlihat tulisan ”Taman Daan Mogot” di depan rumah bekas markas Jepang.

Monumen dibangun membelakangi jalan sehingga tidak tampak dari jalan. Di dinding monumen tercantum sejarah singkat peristiwa Lengkong, juga nama tiga perwira dan 34 taruna Akmil Tangerang yang gugur dalam peristiwa itu.

Pada dinding itu juga diukir lagu ”Pahlawan Lengkong” yang diciptakan pada Maret 1946.

Mengapa senjata Jepang perlu dilucuti?

Mungkin ada yang masih bertanya-tanya mengapa saat itu senjata tentara Jepang perlu dilucuti. Hal ini dilakukan karena Jepamg telah kalah perang.

Tentara yang saat itu masih bertahan di Lengkong sedang menanti pemulangan ke negara asalnya.

Bulan November 1945, Republik Indonesia telah bersepakat dengan Sekutu untuk bersama-sama melucuti senjata tentara Jepang. Tadinya Sekutu berniat melucuti senjata Jepang sendirian.

Baca juga: Besok Uji Coba Jalan Daan Mogot yang Baru Selesai Diperbaiki karena Ambles

Tetapi ternyata mereka mengalami kesulitan, karena tentara Jepang banyak yang masih berada di daerah yang dikuasai RI.

Di Lengkong, markas tentara Jepang juga berada di wilayah RI. Resimen IV Tangerang telah beberapa kali meminta senjata-senjata di markas itu untuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat Indonesia, sekarang TNI).

Jepang menolak, karena menurut mereka Sekutu melarangnya, lagipula senjata-senjata itu sudah terdaftar pada pihak Sekutu.

Keadaan menjadi tidak menentu. Pihak Jepang terus bertahan tidak memberikan senjatanya, sementara TKR bersikeras ingin memilikinya sesuai dengan perjanjian RI dengan Sekutu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com