Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Rusak Bangunannya, SDN Samudrajaya 04 di Bekasi Sering Terkena Banjir

Kompas.com - 06/02/2020, 06:37 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Perkara di SDN Samudrajaya 04 bukan hanya soal bangunannya yang rusak saja.

SDN Samudrajaya 04 juga kerap tergenang setiap hujan deras mengguyur Bekasi dan sekitarnya.

Hal itu membuat siswa-siswi di sekolah itu kerap sulit belajar. Bahkan terkadang mereka harus belajar meski dalam kondisi tergenang banjir.

Kursi, lemari, dan meja kelas pun menjadi rapuh terkena air yang menggenang itu. Bahkan, lantai kelas pun lambat laun terkelupas lantaran terkena air yang menggenang.

Hal tersebut semua diungkapkan oleh Kepala Sekolah SDN Samudrajaya 04, Adi Siswanto.

Adi mengatakan, sudah beberapa tahun belakangan ini, sekolah tempatnya mengajar tergenang.

Baca juga: Kerusakan SDN Samudrajaya 04 Makin Parah, Murid Sempat Belajar di Lorong Kelas Setelah Plafon Jebol

Padahal dahulu sekolahnya itu tak pernah tergenang.

Lantas karena apa sekolah itu tergenang?

Adi mengatakan, banjir sering terjadi sejak kawasan itu dipenuhi bangunan perumahan.

Sebelum bangunan rumah itu berdiri, di sekitar SDN Samudrajaya 04 itu hanya rawa dan kali.

"Dulu mah jarang banjir karena kan ada serapan airnya, ada rawa-rawa, dan ada kali, jadi air kali kalau meluap ya bisa ngalir ke rawa-rawa," ucap Adi saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).

Namun sayangnya seiring berjalannya waktu, rawa-rawa itu hampir diokupasi oleh banyaknya perumahan yang baru dibangun.

Akibatnya dataran sekolah itu lebih rendah dibanding perumahan di kawasan itu.

Baca juga: Plafon Kelas Jebol, Jam Belajar Siswa SDN Samudrajaya 04 Kabupaten Bekasi Berubah

"Memang daerahnya juga rendah, bahkan kita juga dapat kiriman dari Babelan turunnya ke sini (Samudrajaya). Orang sawah pada diubah jadi perumahan sekarang mah," ucap dia.

Oleh karena itu, air kali yang meluap itu kerap menggenangi sekolah tempatnya mengajar.

"Imbasnya ke kita kena artinya agak terhambat juga dengan banyaknya perumahan baru," kata dia.

Adi mengatakan pihak sekolah juga telah meminta agar dibangun pondasi-pondasi kuat untuk mengantisipasi sekolah itu dari genangan air.

Namun, ia belum memastikan kapan pondasi itu akan dibangun.

"Nanti pasti akan ditunggiin sekitar 5 centimeterlah, sekarang kan masih renovasi bagian atas. Kalau rehab total belum tahu kapan katanya sih Agustus tapi belum pasti juga," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com