Alasannya, Dinkes Kota Tangerang tidak punya tim khusus untuk meredakan gejala stres seperti layaknya psikolog.
"Karena di kami enggak ada tenaga psikologis. Kami pernah dampingi masyarakat yang mengalami masalah kejiwaan, tapi enggak secara spesifik," kata dia.
Begitu juga kondisi salah seorang warga yang ada di pengungsian. Diwanto duduk bersender di salah satu pilar di Masjid Jami Al Jihad, RW 8 Kelurahan Periuk Kota Tangerang.
Wanita berusia 70 tahun ini duduk bersender sambil memegang sebuah kotak kontainer plastik berisi beberapa barang yang bisa dia selamatkan.
Baca juga: Wali Kota Tangerang Upayakan Banjir di Periuk Surut Besok
Tapi itu bukan barang-barangnya melainkan barang-barang dan pakaian untuk cucunya.
Kini Diwanto hanya punya baju di badan saja. Tak sempat dia mengeluarkan baju-baju lainnya. Bagi dia, yang terpenting adalah cucunya bisa sekolah, itulah sebabnya dia mendahulukan barang-barang milik cucunya.
"Iya, yang penting si cucu bisa sekolah, kan sekolahnya enggak kebanjiran," kata dia.
Dia sendiri mengaku sudah tak lagi berharap bantuan banyak. Selama makanan dan pengobatan disediakan, itu sudah cukup bagi perempuan 70 tahun itu.
Korban banjir di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang juga mulai terserang beragam penyakit.
Kepala Puskesmas Sangiang, Kota Tangerang dokter Setiyawan mengatakan banyak korban banjir mengeluhkan gangguan pencernaan dan penyakit kulit.
"Kebanyakan pasien berobat seperti batuk, pilek, mual muntah mencret gatal-gatal," kata dia saat ditemui di Posko Banjir Masjid Jami Al Jihad RW 08 Kelurahan Periuk Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Stres, Korban Banjir di Kota Tangerang Dirujuk ke Rumah Sakit
Dokter yang akrab disapa Wawan tersebut juga mengatakan ada sekitar 90 sampai dengan 100 warga yang berobat sejak posko tersebut dibuka.
Di Kelurahan Periuk Kota Tangerang sendiri, posko kesehatan bersamaan dengan posko banjir di Masjid Jami al Jihad mulai dibangun pada Senin (3/2/2020) lalu.
Banjir di RW 08 Kelurahan Periuk juga baru terjadi setelah tanggul jebol pada senin lalu.
"Posko ini kita dirikan mulai dari senin 24 jam full kita layani," kata Wawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.