Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Memburu Pria yang Mendorong Polantas di Gerbang Tol Angke

Kompas.com - 07/02/2020, 21:24 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara mobil terekam tidak kooperatif dan malah mendorong-dorong polisi ketika hendak ditilang di dekat Gerbang Tol Angke, Jakarta Barat, Jumat (7/2/2020).

Pria itu kini dikejar polisi.

Rekaman video peristiwa tersebut kini viral di media sosial. Video berdurasi 50 detik tersebut diunggah di akun Instagram @jadetabek.info. 

Dalam video itu tampak si pria mengenakan kemeja biru dengan mobil Toyota Agya bernomor polisi B 2340 SIH. Pria itu beradu mulut dengan petugas yang hendak menilangnya. Dia bahkan beberapa kali mendorong petugas dengan kencang serta mengajak petugas untuk berantem.

Dalam laporan yang dibuat polisi, pengendara itu diketahui berinisial TS. Sementara petugas polisi dalam rekaman itu adalah Bripka Rudy Rustam.

Baca juga: Lawan Petugas Saat Razia, Pengendara Motor Ditetapkan Jadi Tersangka

 

Peristiwa itu terjadi Jumat pagi pukul 09.30 sekitar 300 meter dari Gerbang Tol Angke 2.

Masih menurut laporan polisi, peristwai itu berawal ketika pengendara berhenti di bahu jalan. Polisi lalu datang dan memberi isyarat dengan diklason agar mobil yang dikendarai TS itu  segera pindah tempat.

Namun mobil itu tak kunjung pindah. Seorang polisi, yaitu Brigadir Eko, turun dari mobil patroli, menanyakan kelangkapan surat kendaraan yang dibawa TS.

Usai menanyakan surat-suat, Bripka Rudy segera lalukan penilangan kepada TS.

Saat hendak ditilang, TS  tidak terima. TS kemudian mengajak Bripka Rudy berantem. Ia  menyuruh Bripka Rudy buka seragam.

Polisi kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanjung Duren.

Kanitreskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarak mengatakan, jajarannya sudah menerima laporan dari anggota polisi tentang peristiwa tersebut.

"Ini lagi sedang kami lakukan pengejaran dan polisi sudah buat laporan," kata Mubarak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

telah terjadi perbuatan melawan aparat hukum ... ???????????????????? . . Via @jokersupriadi . . #jadetabekinfo

A post shared by jadetabek.info (@jadetabek.info) on Feb 7, 2020 at 3:20am PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com