Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarin Jakarta Banjir Lagi, Ketinggian Air Capai 5 Meter

Kompas.com - 09/02/2020, 07:02 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Jakarta beberapa kali terendam banjir sejak awal 2020. Terakhir, banjir terjadi pada Sabtu (8/2/2020) kemarin.

Banjir tak hanya terjadi wilayah permukiman, tetapi juga menggenangi sejumlah ruas jalan di Jakarta. Akibatnya, lalu lintas di sejumlah ruas jalan pun lumpuh.

Banjir terparah terjadi di Underpass Gandhi, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan ketinggian mencapai 5 meter.

Sementara banjir di wilayah permukiman salah satunya terjadi di RT 011 RW 05, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Ketinggian air mencapai 3 meter.

Tingginya air yang datang membuat rumah warga terendam dan hanya menyisakan atap. Evakuasi pun dilakukan terhadap bayi dan lansia.

Dikutip dari KompasTV, ada dua bayi, empat dewasa, dan empat lansia yang dievakuasi dari rumah mereka.

Banjir di 23 kecamatan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 23 kecamatan di Jakarta yang terendam banjir pada Sabtu kemarin.

Wilayah paling banyak terdampak banjir berada di Jakarta Timur.

"Kelurahan terdampak di Jakarta Timur berjumlah 20 yang tersebar di 8 kecamatan, Jakarta Utara 9 kelurahan yang tersebar di 6 kecamatan, Jakarta Selatan 8 kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan, Jakarta Barat 5 kelurahan yang tersebar di 2 kecamatan, dan Jakarta Pusat 3 kelurahan di 2 kecamatan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo.

Baca juga: BNPB: 23 Kecamatan DKI Ini Terdampak Banjir, Paling Banyak di Jakarta Timur

Catatan BNPB, ketinggian air beragam di beberapa titik di wilayah terdampak, misalnya di wilayah Jakarta Timur ketinggian air dari 10 sentimeter hingga 170 sentimeter. 

Hingga pukul 18.00 WIB kemarin, menurut BNPB, 891 kepala keluarga (2.867 jiwa) terdampak banjir.

Jumlah warga terdampak banjir paling banyak berada di Jakarta Timur dengan 752 KK (2.476 jiwa).

"Sedangkan Jakarta Selatan 139 KK (391 jiwa). Warga mengungsi di Jakarta Timur mengungsi di 24 titik sedangkan Jakarta Selatan di 2 titik. Tidak terdapat warga yang mengungsi di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat," ucap Agus.

Penyebab banjir

Agus berujar, banjir di Jakarta Timur terparah karena adanya luapan beberapa sungai besar.

"Wilayah Jakarta Timur yang banjir diperparah dari luapan Sungai Ciliwung, Sungai Sunter, Sungai Buaran, dan Sungai Kali Jati Kramat," kata Agus.

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, Anies Beberkan Penyebab hingga Upaya Pemprov DKI

Sementara menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mulyono R Prabowo, banjir di Jakarta pada Sabtu kemarin disebabkan karena dua faktor, yaitu curah hujan di Jakarta yang tinggi dan curah hujan di Bogor yang juga tinggi.

BMKG mencatat, 15 titik wilayah di Jakarta yang memiliki curah hujan di atas 100 milimeter pada Jumat (7/2/2020) malam hingga Sabtu pagi.

Upaya Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau Pintu Air Manggarai pada Sabtu pagi di tengah sejumlah wilayah dilanda banjir.

Anies pun menjelaskan sejumlah upaya yang dilakukan dalam mengantisipasi banjir. Dia juga meminta agar warga tetap waspada.

Penjelasan Anies ini disampaikan dalam akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan yang diunggah pada Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sejak Jumat sore kita menyiagakan semua jajaran yang relevan. Curah Hujan yang tinggi di kawasan hulu terlihat dari ketinggian air di Bendung Katulampa di Bogor. Mulai pukul 16.00 ketinggian meningkat terus dan mencapai puncaknya pada pukul 22.00 (Siaga 3/Waspada) Seluruh jajaran mengabarkan ke kampung-kampung sepanjang bantaran sungai untuk bersiaga.? ? Sejak tengah malam, tim UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai berjaga dengan semua alat berat utk membersihkan “debris” yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di pintu air manggarai. Pada pukul 3 pagi, alat berat mulai bekerja menindahkan debris dari badan sungai ke truk-truk. Dalam waktu 5 jam saja terangkut sekitar 200 ton sampah (25 truk). ? ? Ketinggian normal di Pintu Air Manggarai pada musim hujan adalah 600, dengan kiriman air dari hulu sejak dini hari ini, ketinggian itu terus meningkat hingga mencapai posisi tertinggi di 925 (naik 3,25m) dengan status siaga 2 pada pukul 8 pagi. Pukul 9.00 pagi ini telah turun hingga 895 dan terus menerus surut.? ? Kawasan hulu dan sisi timur laut Jakarta pagi tadi mengalami hujan tinggi dan ekstrim, mencapai 244,2mm/hari (Jakarta) dan 130mm/hari (Bogor). Semua masih tetap bersiaga.? ? Saat ini semua pintu air dikendalikan sembari memonitor ketinggian permukaan air laut. Begitu permukaan air laut mulai surut (diperkirakan pada pukul 10-11 pagi) maka semua pintu air bisa dibuka maksimal agar air di semua wilayah bisa segera surut.? ? Apresiasi pada semua petugas yang bekerja non-stop sejak kemarin sore hingga saat ini!? ? ? #OperasiSiagaIbukota? #CepatResponJKT? #DKIJakarta

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on Feb 7, 2020 at 7:58pm PST

Anies menyatakan telah menyiagakan semua jajarannya sejak Jumat sore, saat ketinggian air di Bendung Katulampa mulai meningkat.

"Seluruh jajaran mengabarkan ke kampung-kampung sepanjang bantaran sungai untuk bersiaga," tutur Anies.

Baca juga: Menurut BMKG, Ini Penyebab Jakarta Banjir

Sejak tengah malam, tim UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai berjaga dengan semua alat berat untuk membersihkan sampah-sampah yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di Pintu Air Manggarai.

Ketinggian normal di Pintu Air Manggarai pada musim hujan adalah 600 sentimeter.

Namun, dengan kiriman air dari hulu sejak dini hari ini, ketinggian itu terus meningkat hingga mencapai posisi tertinggi di 925 sentimeter (naik 325 sentimeter).

Maka dengan kondisi itu, Pintu Air Manggarai pun sudah menaikkan statusnya menjadi Siaga 2 sejak pukul 08.00 WIB. Pukul 09.00 WIB telah turun menjadi 895 cm dan terus-menerus surut.

Pemprov DKI pun terus memonitor dan mengendalikan semua pintu air.

BMKG: Tetap waspadai banjir

Menurut BMKG, curah hujan di wilayah DKI Jakarta mulai menurun.

Namun, warga harus tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir karena curah hujan di wilayah hulu yang diprakirakan masih tinggi.

Baca juga: Sabtu Malam, Banjir di Jalan Boulevard Barat Raya Kelapa Gading Belum Surut

"Meskipun curah hujan di DKI Jakarta trennya mulai menurun, namun di wilayah hulunya di Jawa Barat curah hujan masih cukup tinggi, oleh karena itu harus tetap meningkatkan kewaspadaan banjir," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo.

Untuk beberapa hari ke depan, menurut dia, Jakarta masih mungkin diguyur hujan lebat. Namun, curah hujan akan semakin berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com