Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melahirkan di Rumah Majikan, ART di Pluit Bunuh dan Sembunyikan Bayinya di Tumpukan Lap

Kompas.com - 11/02/2020, 09:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial RS (22) membunuh dan membuang anaknya pascamelahirkan di kamar mandi rumah majikannya di daerah Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, jenazah bayi itu sempat disembunyikan tersangka di tumpukan kain lap di rumah itu.

"Jadi dia saat lahir itu hidup, begitu hidup terus dia kemudian hasil dari TKP itu mulutnya sama hidungnya itu dililit kain sehingga dia kehabisan nafas," kata Mustakim saat dikonfirmasi, Selasa (11/2/2020).

Setelah membunuh bayinya, RS lantas memasukkan korban ke dalam kantong plastik dan membuang bayi tersebut.

Baca juga: Mayat Bayi yang Ditemukan di Taman Menteng Bintaro Baru Berusia Satu Hari

Namun sekitar 30 menit kemudian, ART lainnya yang hendak membereskan tumpukan kain lap di sana menemukan bungkusan plastik tersebut.

"Pada saat itu melihat kok ada plastik, plastiknya bau amis. Setelah itu dia curiga, setelah itu lapor kepada sopir, sopirnya melihat benar dibuka ada bayinya. Setelah itu bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Atmajaya," tutur Mustakim.

Pihak rumah sakit kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Penjaringan. Polisi kemudian langsung menangkap RS di kediamannya.

Terhadap RS dikenakan Pasal 80 Ayat 3 jo Pasal 76 UU Perlindungan anak.

"Ancamannya cukup berat karena (bayinya) masih sempat hidup. Jadi ancamannya maksimal 15 tahun," ujar Mustakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com