JAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Basewdan sempat meninjau pembangunan flyover tapal kuda di putaran (u-turn) Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/2/2020) malam.
Dalam kunjungannya, Anies mendengarkan keluhan warga Poltangan yang kelak tidak bisa menggunakan flyover tapal kuda tersebut apabila rampung dikerjakan. Namun, ketika diminta solusi, Anies mengaku tidak bisa menjanjikan apa pun.
“Saya lebih baik tidak berjanji apa pun, walaupun bapak ibu kecewa. Lebih baik saya menjalankan daripada berjanji,” kata dia dalam sebuah video dialog dengan warga yang dikirim Sekretaris Aliansi Warga Pejaten Timur dan Tanjung Barat Menuntut Hak Akses Langsung ke Flyover, Isrin Albaari, kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2020).
Baca juga: Warga Keluhkan Proyek Flyover Poltangan, Kadis Bina Marga: Lihat Manfaat Lebih Jauh
Memang tidak banyak yang disampaikan Anies dalam dialog tersebut. Dia memastikan akan menyiapkan beberapa solusi yang hingga saat ini belum diketahui.
“Saya sudah siapkan, nanti desainnya dibawa, master plan-nya dibawa, bagaimana bisa dilakukan agar penyesuaian engineering-nya bisa dilakukan. Ini persoalannya di engineering,” kata Anies.
Anies berjanji akan memberikan kabar kepada warga Poltangan mengenai tindakan lanjutan untuk menangani permasalahan tersebut.
“Kami tidak melangkah sebelum mengabarkan,” ujar Anies dalam video.
Sebelumnya, warga Poltangan sempat memprotes desain dari flyover Poltangan.
Dalam desain saat ini, posisi jalur keluar warga dari pemukiman menuju jalan raya berada setelah tanjakan flyover yang memutar balik ke arah Pasar Minggu.
Dengan demikian, jika ingin menggunakan flyover itu, warga arus melawan arus.
“Jadi kita harus ngelawan arus 15 meter ke arah kanan, ngelawan arus. Jadi tolong dicatat baik-baik, kita bukan tolak pembangunan. Kita menolak bahwa akses untuk muter jadi kita enggak dapat,” ucap Isrin.
Baca juga: Pengguna Jalan Keluhkan Ribetnya Berangkat Kerja Imbas Proyek Flyover Poltangan
Selain itu, mereka meminta jalur putaran di Poltangan dibuka untuk sementara selama masa pembangunan. Pasalnya, jika ingin menuju arah Pasar Minggu, warga harus memutar jauh di depan Universitas Pancasila (UP). Putaran di depan Kampus IISIP juga ditutup karena pembangunan flyover.
Belum lagi jalan yang menyempit karena pembangunan flyover membuat kemacetan parah terjadi setiap pagi.
“Sekarang ini memutar di depan UP atau ke arah Ragunan lewat Jalan TB Simatupang. Paling lama 10 menit, sekarang malah jadi 30 sampai 40 menit,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.