Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMAN 12 Bekasi yang Pukul Murid karena Terlambat Dikenal Temperamental

Kompas.com - 12/02/2020, 17:55 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 12 Bekasi, Irna Tiqoh mengatakan, I, salah satu guru yang memukul murid lantaran terlambat datang ke sekolah memang dikenal temperamental.

Meski temperamental, lanjut Irna, I adalah sosok yang sangat disiplin. Sehingga I yang diberi tugas menangani kesiswaan.

"Dia memang agak temperamental. Mereka (bidang kesiswaan) mengakui juga salah, mereka ingin yang terbaik lah buat sekolah. Ah, cuma kemarin caranya yang kita tidak melakukan pembiaran seperti itu," ujar Irna saat ditemui di SMAN 12, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Viral Video Guru SMAN 12 Bekasi Pukul Siswa yang Terlambat Datang ke Sekolah

Meski dikenal sebagai guru yang temperamental, I dinilai pintar dalam memberi materi pelajaran.

"Beliau itu bagus orangnya, sangat pandai dan beliau termasuk penulis buku terutama di bidang beliau, yaitu geografi dan sosiologi," kata Irna.

Irna mengatakan, pihak sekolah juga telah meminta maaf kepada siswa-siswa yang saat itu dipukul.

"Sudah kemarin kita sudah ngobrol, terutama saya meminta maaf atas nama humas, atas nama sekolah," kata dia.

"Siswa udah kita panggil baik-baik, kemudian kita sampaikan juga kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota Bekasi dan juga pihak guru-guru menyesalkan semua yang sudah terjadi dan mereka menerima permintaan maaf kami," tutur dia.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Lucinta Luna hingga Ditahan karena Kasus Narkoba

Sebelumnya, siswa SMA Negeri 12 Bekasi dipukul oleh gurunya di tengah lapangan. Kejadian tersebut direkam dalam video yang kemudian viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah salah satu akun di Facebook, tampak seorang guru yang tengah memukul pundak dan kepala anak muridnya beberapa kali.

Tindakan pemukulan itu juga disaksikan oleh anak-anak murid lainnya. Di lapangan itu tampak barisan siswi yang tengah berdiri, sementara barisan siswa tengah jongkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com