Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Sulit Sediakan 30 Persen Ruang Terbuka Hijau

Kompas.com - 21/02/2020, 14:01 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengaku kesulitan menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) sebanyak 30 persen dari total luas wilayah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan setiap kota ditargetkan memiliki 30 persen RTH. Dari 30 persen, sebedar 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH privat.

"Saat ini masih 15 persen RTH yang ada di Bekasi. Memang sulit memenuhi angka 30 persen," kata Kepala Bidang Pengendalian Ruang Dinas Terbuka Hijau, Ashari, di Bekasi, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Kritik Proyek di RTH Pluit, Djarot: Kalau Mau Atasi Banjir Perbanyak Ruang Terbuka

Kesulitan Pemkot Bekasi memenuhi target RTH 30 persen terkait dengan kondisi Kota Bekasi yang luas wilayahnya hanya 210 kilometer persegi. Sementara penduduknya berjumlah 2,7 juta jiwa. Hal itu membuat Kota Bekasi dipadati permukiman.

Salah satu solusi untuk memenuhi target 30 persen RTH adalah dengan membeli lahan permukiman menjadi kawasan hijau. Namun, untuk membeli lahan memerlukan biaya besar.

"Bukan karena wilayah kami yang kurang, tapi dana APBD-nya (anggaran pendapatan dan belanja daerah) juga masih (terbatas)," ujar Ashari.

Ia mengatakan, beban pembangunan RTH tidak seluruhnya dilimpahkan ke Pemkot Bekasi. Namun, pihak pengembang perumahan maupun proyek bisnis harus memenuhi kewajiban pembangunan itu.

"Harus ada itu penyediaan RTH, misalnya pengelola apartemen atau proyek pembangunan apa pun tidak ada RTH, ya kami tidak akan berikan izin," kata Ashari.

Karena itu, Kepala Bidang Perencanaan Dewi Astianti mengatakan, pihak Dinas Tata Ruang sudah menyiapkan zona-zona di Bekasi yang hendak dijadikan RTH. Misalnya, sempadan sungai, perluasan taman kota, dan sempadan jalan tol.

Ilustrasi ruang terbuka hijau.shutterstock Ilustrasi ruang terbuka hijau.

 

Baca juga: Lahan RTH di Pluit Terbengkalai Sejak Penggusuran Tahun 2014

"Kami sebenarnya sudah siapkan zona-zona untuk RTH, di sempadan sungai pasti itu ada RTH, terus di situ sekitarnya pasti RTH, lalu taman kota itu sudah pasti, sempadan tol itu pasti RTH," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com