Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2020, 23:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi Universitas Indonesia mengaku tak diperlakukan dengan baik oleh petugas keamanan ia ketika melaporkan insiden pelecehan seksual yang menderanya di UI, Rabu (26/2/2020) lalu.

Singkatnya, sore itu, mahasiswi yang enggan identitasnya disebutkan itu tengah berjalan kaki sendirian, ketika gerombolan lelaki ada di sekitarnya dan saling melontarkan percakapan soal pakaian-pakaian dalam perempuan.

Salah satu dari 5-6 lelaki yang tak satu pun ia kenal itu kemudian mengelus pundaknya. Korban berjalan cepat menuju pos Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) UI untuk melaporkan insiden itu.

"Sampai di situ saya langsung laporan dan gemetaran. Saya bilang ke mereka bahwa saya dilecehkan. Mereka tanya siapa yang melecehkan. Saat gerombolan itu dekat ke pos PLK, saya langsung tunjuk gerombolan itu," kata korban ketika diwawancarai di UI, Kamis (27/2/2020).

Baca juga: Pulang Kuliah Sore, Mahasiswi UI Alami Pelecehan Seksual di Kampusnya

Menurut pengakuan korban, ia lalu ditanya petugas PLK UI apakah masih mengingat wajah pelaku, sebab gerombolan lelaki itu enggan mengakui perbuatannya.

Namun, korban tak tahu sama sekali karena sentuhan itu mendarat dari arah punggungnya.

Para pelaku yang bukan mahasiswa UI itu kemudian menyodorkan tangan sebagai permintaan maaf, namun ditolak oleh korban.

"Saya tidak mau karena, pertama, mereka tidak mau mengaku dan yang kedua, gampang banget minta maaf saja biar cepat," ujar korban.

"Lalu, petugas PLK-nya bilang, 'Mbak, besok-besok jangan jalan sendirian lagi agar tidak kayak gini lagi'," aku korban.

Korban merasa kecewa. Tak peduli jenis kelamin dan pakaian yang ia kenakan, mestinya ia dapat terjamin keamanannya untuk berjalan sendiri di kampusnya.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual oleh Putra Kiai, Kapolda: Kalau Perlu Saya Sendiri yang Jemput

"Bukan malah bilang saya jangan jalan sendiri lagi," kata korban.

"Saya kecewa karena respons PLK yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan menyalahkan saya," ujar dia.

Kekecewaan itu berlipat karena petugas PLK UI melepaskan para lelaki itu tanpa menyimpan satu pun bukti identitas mereka, baik berupa foto maupun data KTP.

"Sebelumnya juga saya ditanya, mau dilanjut ke atas (ke manajemen UI) atau tidak, saya jawab 'ya'. Tapi akhirnya mereka tetap melepaskan orang-orang itu," kata korban.

Baca juga: Ini Pengakuan Napi Perempuan yang Alami Pelecehan Seks Sesama Jenis di Rutan Bandung

"Lalu mereka (petugas PLK) bilang, bahwa kalau dilanjutin ke atas juga nanti Mbak yang salah," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejoli Jual Uang Palsu Rp 100 Juta, Terciduk Saat COD

Sejoli Jual Uang Palsu Rp 100 Juta, Terciduk Saat COD

Megapolitan
Belum Jaring Kandidat Cagub DKI, Gerindra: Sosok yang Kuat Banyak

Belum Jaring Kandidat Cagub DKI, Gerindra: Sosok yang Kuat Banyak

Megapolitan
Macet Parah di Jalan Gatot Subroto Imbas Penutupan Jalan karena Demo di DPR/MPR

Macet Parah di Jalan Gatot Subroto Imbas Penutupan Jalan karena Demo di DPR/MPR

Megapolitan
Hari ke-8 Ramadhan, Harga Pangan di Pasar Tomang Barat Masih Tinggi

Hari ke-8 Ramadhan, Harga Pangan di Pasar Tomang Barat Masih Tinggi

Megapolitan
Amy BMJ Selesai Diperiksa Berkait Kasus Dugaan Perzinaan Suaminya dengan Pedangdut TE

Amy BMJ Selesai Diperiksa Berkait Kasus Dugaan Perzinaan Suaminya dengan Pedangdut TE

Megapolitan
Viral Video Remaja di Jaksel Curi Sepatu dan Helm Saat Sahur

Viral Video Remaja di Jaksel Curi Sepatu dan Helm Saat Sahur

Megapolitan
Sejoli di Cikarang Produksi dan Jual Uang Palsu, 'Ngaku' Belajar Otodidak

Sejoli di Cikarang Produksi dan Jual Uang Palsu, "Ngaku" Belajar Otodidak

Megapolitan
Sepasang Kekasih di Cikarang Produksi Uang Palsu, Dijual lewat Facebook

Sepasang Kekasih di Cikarang Produksi Uang Palsu, Dijual lewat Facebook

Megapolitan
Demo di DPR Ricuh, Massa Lempar Botol dan Tarik Paksa Pagar

Demo di DPR Ricuh, Massa Lempar Botol dan Tarik Paksa Pagar

Megapolitan
Pedagang Ikan yang Hilang Terseret Arus Sungai Citarum Masih dalam Pencarian Tim SAR

Pedagang Ikan yang Hilang Terseret Arus Sungai Citarum Masih dalam Pencarian Tim SAR

Megapolitan
Ingin Kepulauan Seribu jadi Food Estate, Heru Budi: Bahan Pokok Semakin Berkurang di Dunia

Ingin Kepulauan Seribu jadi Food Estate, Heru Budi: Bahan Pokok Semakin Berkurang di Dunia

Megapolitan
Kemarin Soenarko Pimpin Demo Lengserkan Jokowi, Hari Ini Adian Ajak Pedemo Audiensi

Kemarin Soenarko Pimpin Demo Lengserkan Jokowi, Hari Ini Adian Ajak Pedemo Audiensi

Megapolitan
Sebelum Beraksi, Pencuri Brankas di Ciracas Belanja di Warung Pak RT

Sebelum Beraksi, Pencuri Brankas di Ciracas Belanja di Warung Pak RT

Megapolitan
Pedemo di DPR Bakar Ogoh-ogoh Bergambar Jokowi dan Nyalakan 'Flare'

Pedemo di DPR Bakar Ogoh-ogoh Bergambar Jokowi dan Nyalakan 'Flare'

Megapolitan
Gerindra Bakal Evaluasi Hasil Perolehan Kursi di DPRD DKI Setelah Pengumuman Hasil Pilpres

Gerindra Bakal Evaluasi Hasil Perolehan Kursi di DPRD DKI Setelah Pengumuman Hasil Pilpres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com