Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Tangerang Buka Call Center Darurat untuk Terima Aduan Corona

Kompas.com - 02/03/2020, 20:13 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang membuka nomor telepon darurat untuk warga Kota Tangerang yang merasa terinfeksi virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengatakan, warga Kota Tangerang merasa pernah kontak dengan orang yang terinfeksi dan merasa sakit diminta untuk segera menghubungi nomor-nomor darurat.

"Warga Kota Tangerang bisa menginformasikan ke call center yang bisa dihubungi," kata dia saat ditemui Kompas.com di Dinkes Kota Tangerang, Senin (2/3/2020).

Nomor call center tersebut yakni 0822-9997-3322 atau 119 atau 112 yang ditangani 24 jam oleh petugas Pemerintahan Kota Tangerang.

Baca juga: Panduan Lengkap Menghadapi Wabah Virus Corona

Liza mengatakan, jika memang ada indikasi terinfeksi virus corona, sebaiknya langsung ke RSUD Kabupaten Tangerang agar bisa mendapatkan penanganan dan isolasi dengan standar yang tepat.

"RSUD Kabupaten Tangerang RSUD rujukan penyakit SARS memiliki alat kesehatan yang mirip untuk isolasi corona," kata dia.

Kemudian ketika setelah dinyatakan positif dan berubah status dari pemantauan ke pengawasan, kemungkinan pasien langsung akan dirujuk ke RS infeksi Sulianti Saroso Jakarta.

"Kalau dia masuk dalam pengawasan, dia langsung ke RS Sulianti Saroso," kata Liza.

Adapun sebelumnya, sebanyak 17 warga Kota Tangerang masih dalam status pantauan dikarenakan baru saja pulang dari negara terjangkit Corona atau Covid-19.

Baca juga: Wali Kota Depok: Warga di Kompleks Rumah Pasien Corona Bisa Beraktivitas Normal

Sedangkan untuk kasus pengawasan atau terjangkit atau memiliki gejala terinfeksi corona, lanjut Liza, Kota Tangerang saat ini masih nol.

"Kita tidak punya kalau pengawasan," tutur dia.

Liza mengatakan, 17 warga Kota Tangerang yang saat ini dalam status pemantauan tersebut pulang dari negara-negara terjangkit seperti Korea Selatan, China dan Taiwan.

Data tersebut, lanjut dia, diperoleh dari pengawasan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta dan data dikirim ke Dinas Kesehatan tempat WNI berasal.

Baca juga: Pemprov Jabar Kirim 10.000 Masker ke Depok, Ridwan Kamil: Hanya untuk Orang Sakit

Liza mengatakan, sampai hari ini Senin (2/3/2020) tidak ada gejala 17 Warga Tangerang yang dilakukan pemantauan mengalami gejala-gejala terinfeksi.

Geger virus corona di Indonesia terjadi saat Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus ini.

Menurut Jokowi, dua WNI itu tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com