Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Virus Corona, Disnaker Data Pekerja Asing di Tangsel

Kompas.com - 04/03/2020, 17:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan telah mendata tenaga kerja asing (TKA) yang berada di beberapa perusaaan di wilayah Tangsel.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaker Tangsel, Dadang Usman mengatakan, sedikitnya ada 298 TKA yang didata oleh Disnaker Tangerang Selatan.

"Untuk jumlah tenaga kerja asing sebanyak 298 di Tangerang Selatan. Itu dari 29 negara," kata Dadang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Namun, Dadang tidak menyebut jumlah perusahaan yang ditempati 298 TKA tersebut.

Baca juga: Waspada Corona, Begini Penanganan di Ruang Isolasi Transit RSU Tangsel

"Untuk rincian (perusahaan) harus bersurat. Tapi yang pasti lokasi kerja di Kota Tangerang Selatan," katanya.

Dari jumlah 298 TKA di Tangerang Selatan, paling banyak warga negara Inggris dengan total 92 orang.

Sedangkan Filipina 55 orang, Australia 23 orang, Amerika Serikat, India dan Jerman masing-masingnya 15 orang.

Sementara Korea Selatan 14, China 11, Singapura 8, Jepang, Kanada dan Malaysia ada 7 orang.

Untuk Irlandia 6 orang, Taiwan 3, Afrika Selatan, Belgia, Kenya, New Zealand dan Tajikistan masing-masing ada 2 orang.

Baca juga: Pemkot Tangsel Siaga Virus Corona, Buat Ruang Isolasi Transit hingga Jemput Pasien

Sisa dari negara lainnya masing-masingnya hanya 1 TKA.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan bakal mendata tenaga kerja asing (TKA) guna mencegah penyebaran virus corona yang telah mewabah di Indonesia.

"Ya segala rupa kita akan lalukan kalau memang langkah (pendataan TKA) itu diperlukan," kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat dihubungi.

Nantinya, Pemkot Tangsel juga akan mencatat riwayat perjalan para TKA dalam satu bulan terakhir guna mengetahui potensi penularan virus corona.

"Selain TKA kita periksa kesehatannya aja, riwayat perjalanannya selama sebulan terakhir misalnya. Banyak OPD yang bakal kita undang itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com