DEPOK, KOMPAS.com - Arpan, pedagang susu jahe di Sawangan, Depok, Jawa Barat mengaku dagangannya kini cepat ludes.
Sebagian warga memang masih panik, memboyong apa saja yang mereka pikir sanggup menangkal virus corona, termasuk jahe yang berkhasiat menjaga kebugaran tubuh.
Arpan bercerita, ia baru 4 bulan menjalankan bisnis ini. Sebelum ada isu virus corona, setiap hari, stok 40 liter susu jahe yang ia siapkan hanya habis separuhnya.
"Semenjak ada isu virus corona, saya kaget naiknya drastis. Saya bikin 40 liter, kemudian jam 21.00 sudah habis semua," kata Arpan kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2020).
"Melihat begitu jadinya saya tambah lagi makanya sekarang. Jadi 60 liter dan itu habis terus setiap hari. Alhamdulillah," tambah dia.
Baca juga: Laris di Tengah Isu Corona, Pedagang Susu Jahe di Depok Ini Ogah Naikkan Harga
Arpan menjelaskan, ia punya tiga gerobak yang saban hari mangkal di tiga titik di Sawangan, yakni di Balai Desa, Rawadenok, dan Sawangan Permai.
Ia mulai mengerahkan para pedagangnya sekitar pukul 17.00 WIB. Sesuai "prosedur", dagangannya mesti tutup jam 24.00, dalam keadaan habis atau tidak habis. Seringkali, dagangannya belum habis.
Lalu isu virus corona merebak. Dagangannya laris manis, namun di satu sisi harga jahe di pasar melambung tinggi.
Arpan bersikeras tetap tak menaikkan harga jual susu jahenya. Tetap Rp 6.000 segelas.
Baca juga: Dagangan Susu Jahe Azzam Laris karena Dianggap Bisa Tangkal Corona
"Sekarang sama, tetap bukanya jam 17.00. Habisnya yang cepat banget. Kadang jam 21.00 sudah habis, kadang habis jam 22.00," kata Arpan.
"Terasa banget sekarang trennya. Lebih cepat habis. Jauh," imbuh dia.
Sebagai informasi, di Depok, kota kediaman pasien yang pertama kali dikonfirmasi positif virus corona, harga bahan-bahan jamu termasuk jahe tengah meroket.
Di Pasar Kemiri Muka, misalnya. Pasar yang disebut sebagai salah satu pasar utama di Depok itu mencatat lonjakan harga signifikan bagi komoditas jahe dengan rata-rata kenaikan Rp 20.000 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.