BEKASI, KOMPAS.com - Dalam menekan jumlah Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal 2020 ini, Pemerintah Kota Bekasi melakukan sederet upaya pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilowati menyebutkan, pihaknya bersama puksesmas tiap kelurahan menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kemudian menyosialisasikan ke seluruh kader juru pemantau jentik (jumantik) agar lebih giat dalam menanggulangi kasus DBD.
“Memberikan obat abate (obat yang bisa mengontrol jentik nyamuk) untuk tiap puskesmas se-Kota Bekasi,” ucap Tanti saat dikonfirmasi, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Waspadai Demam Berdarah yang Mulai Bermunculan di Tangsel Setelah Banjir Berlalu
Upaya lainnya adalah dengan gencar menyosialisasikan dan monitoring TIM DBD ke-12 kelurahan yang ada di Bekasi untuk melakukan pembarantasan sarang nyamuk.
Tanti melanjutkan, pihaknya juga membentuk gerakan 1 rumah 1 jumantik di setiap kelurahan.
“Selain itu, ada pelatihan pengenalan dan budidaya tanaman pengusir nyamuk DBD tingkat kota Bekasi,” kata Tanti.
Kemudian pembuatan ovitrap atau alat yang dipakai untuk memutus siklus hidup nyamuk. Lalu membentuk satgas Geselat (Gerakan Pembuatab Seribu Ovitrap) bekerjasama dengan Universitas Uhamka.
Baca juga: Ada 87 Penderita DBD, Dinkes akan Awasi Seluruh Wilayah Tangsel
Ia juga mengimbau agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan dam melakukan gerakan PSN.
“Saya tegaskan kepada puskesmas segera koordinasi dengan RT, RW dengan Pak Camat dan Pak Lurah untuk melakukan gotong royong untuk membersihkan semuanya. Banyak langkah yang dilakukan, kita tidak berdiam diri saja. Tapi tergantung masyarakat itu sendiri,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.