Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Orang Dipantau dan 9 Pasien Diawasi Terkait Virus Corona, Warga Bekasi Diimbau Tidak Khawatir

Kompas.com - 12/03/2020, 21:20 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengimbau agar warga tidak khawatir dengan banyaknya jumlah pasien yang yang dipantau dan diawasi terkait Covid-19 di Bekasi.

Adapun diketahui jumlah pasien dalam pengawasan terkait virus corona ada 21 orang dan 9 orang dalam pemantauan.

“Dari jumlah tersebut, Pemerintah Kota Bekasi melakukan langkah tindakan yang diperlukan dan masyarakat diimbau tidak perlu resah," ungkap Kepala Bagian Humas Kota Bekasi, Sajekti Rubiyah melalui keterangan tertulisnya, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Turun dari Tahun Sebelumnya, Ada 51 Kasus DBD di Kabupaten Bekasi per Februari 2020

Dari 9 pasien dalam pengawasan, enam di antaranya sudah dipulangkan.

Sementara orang yang dipantau di Bekasi, dari 21 orang, sebanyak 16 orang yang tak lagi dipantau.

"Bahkan hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah keluar ada sebanyak 2 kasus dinyatakan negatif dan sisanya menunggu hasil Litbangkes," ungkap Sajekti.

Meski demikian, Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga telah melakukan langkah pencegahan dan penanganan dini penyebaran virus covid-19.

Salah staunya dengan membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) Kesiapsiagaan dan Tim Teknis Dinkes Terkait Pelayanan Untuk Kasus Covid -19.

“Selain itu, ada juga pembentukan posko layanan Covid-19 yang bertempat di Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Publik safety Center Kota Bekasi 119. Bisa juga dengan menghubungi Call center Kota Bekasi 1500444,” kata dia.

Lalu, Dinkes juga telah mensosialisasikan kepada seluruh Kepala Puskesmas untuk membuat spanduk, leaflet, banner kesiapsiagaan dalam menghadapi infeksi virus corona di Kota Bekasi.

Baca juga: Disdik Bekasi Sosialisasikan Pencegahan Virus Corona ke Sejumlah Sekolah

Pemerintah Kota Bekasi juga mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

PHBS yang bisa diterapkan, kata Sajekti, dimulai dengan makan dengan gizi yang seimbang, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, minum air mineral 8 gelas sehari, makan-makanan yang dimasak sempurna, dan jaga kebersihan lingkungan.

“Kemudian membiasakan cuci tangan pakai sabun, tidak merokok, gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam, apabila demam dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan, dan berdoa,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com