Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah Tenaga Medis dan Janji Pemerintah untuk Mereka yang Ada di Garda Terdepan Hadapi Covid-19

Kompas.com - 21/03/2020, 10:15 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 membuat rumah sakit harus terus siaga dan tetap melayani.

Meski pasien terus berdatangan, beberapa rumah sakit nyatanya juga belum siap 100 persen dalam menghadapi pandemi ini.

Imbasnya, tenaga medis yang berada di garda terdepan juga terdampak virus corona lantaran stok alat pelindung diri (APD) yang dimiliki rumah sakit kenyataannya tidak seimbang dengan jumlah pasien yang terus berdatangan.

Kondisi kian miris lantaran 25 orang tenaga medis dinyatakan positif Covid-19, dan satu orang di antaranya telah meninggal dunia.

Baca juga: 25 Tenaga Medis di Jakarta Positif Corona, 1 Orang Meninggal Dunia

Berikut fakta-fakta kondisi terkini tenaga medis di Indonesia yang berjuang merawat pasien terkait Covid-19:

Kekurangan APD, tenaga medis pasrah

Mawar dan Melati merupakan dua dari puluhan tenaga medis yang bertugas untuk menangani pasien terinfeksi virus corona.

Mereka bekerja di salah satu rumah sakit yang jadi tempat rujukan pemerintah dalam menangani kasus corona.

Bukan tanpa beban, mereka mengaku kerap khawatir setiap kali menerima pasien yang diduga terjangkit pandemi global itu.

Sebab, salah satu dari mereka bekerja dengan tidak dibekali APD yang lengkap.

Baca juga: Begini Kondisi Tenaga Medis Tanpa APD Layak Saat Tangani Covid-19

Padahal, tenaga medis memiliki risiko tinggi andai pasien yang ditanganinya itu ternyata positif Covid-19.

“Kalau dibilang takut, ya pasti takut. Tapi bismillah saja, ini udah jadi bagian dari tugas profesi yang aku pilih. Aku khawatir, apalagi APD seadanya,” ucap Mawar kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Sampai-sampai saat bekerja Mawar belum menggunakan APD yang tidak sesuai standar pada umumnya untuk menangani corona.

“Aku cuma pakai baju gaun yang dipakai buat operasi, bukan baju astronot yang sesuai standar,” sambung Mawar.

Setiap harinya, 15 hingga 25 pasien terduga Covid-19 dilayani oleh tenaga medis.

Tak jarang pula ia membeli masker menggunakan uang pribadi untuk dipakainya selama bertugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com