Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pemilihan Wagub DKI yang Tetap Digelar di Tengah Wabah Covid-19

Kompas.com - 26/03/2020, 10:32 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memutuskan untuk tetap menggelar pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Jumat (27/3/2020).

Keputusan tersebut tetap diambil panitia pemilihan (Panlih) walaupun terkesan memaksakan diri karena diselenggarakan di tengah wabah Covid-19.

Namun, salah satu Panlih menjelaskan alasan mengapa pemilihan Wakil Gubernur tetap diselenggarakan.

Baca juga: Bamus DPRD DKI Rapatkan Teknis Pemilihan Wagub Hari Ini

Dia juga menjelaskan nantinya anggota yang akan memilih akan melewati pemeriksaan ketat demi menghindari penyebaran wabah Covid-19.

Kompas.com pun merangkum beberapa fakta terkait informasi tersebut.

1. Alasan pemilihan wagub DKI tetap berlangsung

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta sekaligus anggota Panlih, S Andyka mengatakan, saat ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membutuhkan sosok wakil dalam mengambil keputusan.

Terlebih lagi di tengah tingginya angka penyebaran Covid-19 di Jakarta.

"Tentunya kita ingin segera mungkin memiliki wakil gubernur yang dapat membantu gubernur dalam penanganan Covid-19 ini. Tentunya ini dapat memperkuat komunikasi dan interaksi dengan pemerintah pusat," ucap Andyka saat dihubungi, Rabu (25/3/2020).

Selain itu, kehadiran wakil gubernur juga dapat menampik pandangan miring masyarakat terhadap beberapa keputusan yang selama ini diambil Anies.

Banyak yang menilai bahwa setiap keputusan Anies selalu berasal dari bisikan-bisikan pihak lain kepada telinga sang Gubernur.

"Gubernur kita sudah lama menjomblo sehingga terkadang sering di-bully terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan yang katanya kebijakan-kebijakan itu bisikan dari TGUPP," ucap Andyka.

"Segala sesuatu yang terkait dengan keputusan yang dikeluarkan gubernur apabila ada wakil gubernur sudah melalui proses dan komunikasi yang baik," tambah dia.

Baca juga: Ini Alasan DPRD Ngotot Gelar Pemilihan Wagub DKI di Tengah Wabah Corona

2. Tamu dan anggota dewan akan diperiksa ketat

Andyka sadar betul Panlih juga harus mengantisipasi penyebaran Covid -19 saat digelarnya pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com