JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yakin, jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Jakarta jauh lebih banyak dibandingkan data yang dirilis pemerintah.
Sandiaga mendorong pemerintah untuk melakukan pemeriksaan yang akurat secara masif demi mengetahui lebih banyak pasien positif terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu.
"Saya yakin kasus di DKI yang 463 (pasien positif per Rabu kemarin) ini bukan jumlah yang akurat. Menurut pandangan saya, akan jauh lebih tinggi lagi kalau kita melakukan massive testing," ujar Sandiaga dalam konferensi pers secara online, Kamis (26/3/2020).
Baca juga: Wali Kota Khawatir Masih Ada 70.000 Warga Bekasi Beraktivitas ke Jakarta
Sandiaga meyakini hal itu karena merujuk hasil permodelan mengenai kasus covid-19 yang dilakukan ahli epidemiologi.
Hasil permodelan ahli epidemiologi, kata dia, menunjukkan jumlah kasus covid-19 jauh lebih banyak dibandingkan kasus yang telah terkonfirmasi.
Sandiaga berujar, banyak kasus covid-19 yang tidak terdeteksi karena kurangnya fasilitas pemeriksaan yang akurat.
"Menurut saya banyak sekali kasus-kasus yang undetected. Oleh karena itu, harapan saya semua masyarakat kooperatif terhadap anjuran kita untuk di rumah saja," kata Sandiaga.
Baca juga: Pria WNA Pingsan di Depan Klinik di Tebet, Petugas Berpakaian APD Evakuasi
Selama ini, tidak semua warga bisa menjalani pemeriksaan untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Dokter yang akan menentukan apakah seseorang bisa menjalani pemeriksaan.
Seperti yang dialami seorang warga berinisial AN, ketika hendak menjalani rapid test setelah mengalami gejala terinfeksi Covid-19.
Dia sempat menjalani prosedur tes di RSUD Pasar Minggu, Jakarta. Setelah mendengar keluhan, petugas yang melayani AN hanya memberikan konsultasi.
Baca juga: Cerita Warga yang Ingin Rapid Test Covid-19, Hanya Berujung Konsultasi
"Pertama ditanya saya terakhir ketemu dengan siapa saja. Terus tanya saya kemana saja, gejala apa, saya bilang saya batuk-batuk. Lalu petugasnya tanya batuknya berdahak atau enggak? Saya bilang berdahak. Saya juga bilang alami sesak nafas," jelas AN.
AN dinyatakan tidak perlu melakukan tes darah. Namun, AN dianjurkan untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.
Per Kamis ini, total pasien positif covid-19 di Jakarta mencapai 495 orang.
Dari total 495 pasien, 29 orang dinyatakan sembuh, sementara 48 pasien lainnya meninggal dunia.
Adapun secara nasional, sebanyak 893 orang positif terinfeksi Corona. Sebanyak 78 orang diantaranya meninggal dan 35 orang sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.