Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Sosial Umat Buddha Siapkan Peti Gratis untuk Jenazah Pasien Covid-19 di Kota Bekasi

Kompas.com - 01/04/2020, 16:48 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Yayasan sosial umat Buddha menyiapkan peti jenazah gratis untuk  pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Bekasi.

Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, peti jenazah gratis ini diberikan yayasannya lantaran prihatin terhadap situasi pandemi ini.

Yayasannya ingin meringankan beban keluarga pasien yang meninggal karena Covid-19.

Baca juga: Jenazah PDP yang Dibuka dan Dimandikan Ternyata Negatif Corona

Sebab, sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia terkait Covid-19 harus dimakamkan menggunakan peti meski belum dinyatakan positif.

Standar tersebut diberlakukan demi mencegah agar tidak terjadi penyebaran virus corona dari jenazah ke orang yang mengurusnya.

“Ya jadi Yayasan Pancaran Tridharma kebetulan yayasan sosial, petinya dari dana sosial kami dibantu dari teman-teman yang punya kepedulian. Itu kita salurkan kembali ke saudara- saudara kita yang membutuhkan,” ujar Ronny saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Liang Lahat Sudah Digali, Pemakaman Jenazah Positif Corona di Lampung Ditolak 2 Kali

Ronny mengatakan, pihak Yayasan telah menyiapkan 75 peti jenazah untuk pasien yang meninggal dunia terkait Covid-19.

Dari 75 peti itu, sampai saat ini sudah tiga peti yang dberikan kepada pasien meninggal dunia terkait covid-19 di Kota Bekasi.

“Sampai sekarang baru tiga yang kami berikan ke korban Covid. Semoga tidak terpakai, semua sehat kembali yang saat ini di rumah sakit,” kata dia.

Ronny menjamin kualitas peti yang diberikan kepada pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu bagus dan didesain minimalis.

Ronny mengatakan, pihaknya telah memberitahu ke sejumlah rumah sakit agar menghubungi yayasannya jika ada pasien Covid-19 yang meninggal. Sehingga petugas rumah sakit bisa mengontak yayasannya untuk mendapatkan peti jenazah.

“Nantinya pihak keluarga yang mengajukan ke nomor kontak yang kita sediakan. Lalu akan kita proses segera dalam waktu di bawah satu jam, kita kirim peti jenazah ke lokasi yang meminta bantuan tersebut tanpa biaya pengantaran gratis,” ujar dia.

Ia berharap dengan adanya bantuan peti gratis untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia bisa membantu meringankan keluarga yang ditinggalkan.

“Ya kami ingin ikut ambil bagian dalam hal ini untuk persiapan peti sehingga keluarga tidak perlu lagi repot membeli. Kami hanya berikan bantuan peti jenazah saja, untuk proses pemakaman bukan bidang kita,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com