Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Bus Sempat Mencapai 1.000 pada Sabtu Lalu, Ini Kata Kepala Terminal Kalideres

Kompas.com - 01/04/2020, 17:31 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penumpang bus yang berangkat dari Terminal Kalideres sempat tinggi pada Sabtu (28/3/2020) lalu yaitu 1.146 orang.

Meskipun, pemerintah telah mengimbau warga yang bermukim di Jakarta untuk tidak kembali ke kampung halaman.

Menanggapi hal ini, Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen menjelaskan angka tersebut termasuk normal saat akhir pekan.

"Jadi memang hari Sabtu itu setiap weekend kan ada kenaikan, cuma langsung turun lagi pada Minggunya. Saat hari libur itu sebenarnya kalau hari Sabtu sampai Minggu itu antara 1.600 sampai 1.700 penumpang rata-ratanya, tapi kemarin cuma 1.000 penumpang, jauh turunnya," kata Revi saat dihubugi, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Jumlah Penumpang di Terminal Bus Kalideres Turun Lebih dari 50 Persen Sejak Imbauan Tidak Mudik

Adapun tujuan akhir penumpang bus yang berangkat pada Sabtu lalu didominasi daerah Jawa Tengah dan Sumatera mulai dari Lampung hingga Padang.

"Untuk yang 1.100 penumpang itu ya, tujuannya Jawa Tengah dan pulau Sumatera itu kan ada Lampung, Palembang, Padang, Jambi gitu," sambung Revi.


Adapun berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, jumlah penumpang yang datang dari daerah ke Terminal Kalideres ada 459. Jumlahnya jauh lebih kecil dengan jumlah penumpang yang berangkat.

Revi melanjutkan suasana dan kondisi terminal pada hari ini pun masih sepi.

Meski sepi, Revi bersama seluruh petugas terminal selalu memberikan pelayanan dan imbauan agar para penumpang selalu menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Baca juga: Terminal Kalideres Sepi Penumpang, Sebagian Bus Tidak Beroperasi

Bila duduk di ruang tunggu terminal, para penumpang juga mengatur jarak duduknya agar tidak berdekatan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan warga Jakarta agar tidak pulang kampung dalam situasi mewabahnya virus corona ini.

Peringatan ini diberikan agar warga tak pulang ke kampung ketika mayoritas pekerjaan di kantor dan proses belajar mengajar di sekolah sudah dirumahkan.

"Jadi, kita di DKI kalau secara imbauan saya sudah menyampaikan dua minggu lalu, jangan pulang kampung, jangan meninggalkan Jakarta demi kebaikan seluruh masyarakat," ucap Anies dalam konferensi pers di Balai Kota yang disiarkan akun Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Warga diminta tidak pulang kampung karena dikhawatirkan justru membawa virus corona dan bisa semakin menyebar di wilayah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com