Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Penyampaian Visi Misi Dua Calon Wagub DKI Tak Disiarkan Langsung

Kompas.com - 03/04/2020, 12:39 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyampaian visi dan misi calon wakil gubernur (cawagub) DKI tak disiarkan secara langsung (live streaming).

Panitia Pemilihan (Panlih) wakil gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk menggelar penyampaian visi dan misi calon wakil gubernur via teleconference.

Langkah itu menyikapi merebaknya penyebaran Virus Corona, khususnya di Jakarta. Jumlah orang di dalam ruangan diskusi dibatasi.

Namun, video penyampaian visi misi cawagub baru akan disebarkan setelah kegiatan tersebut selesai.

Mengapa demikian?

Ketua Panlih cawagub DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah beralasan bahwa hal tersebut adalah keputusan rapat sebelumnya.

Baca juga: Tak Disiarkan Langsung, Masyarakat Bisa Saksikan Penyampaian Visi Misi Cawagub DKI Usai Kegiatan

Mereka bisa hadir dan menyaksikan hanyalah perwakilan masing-masing fraksi, pimpinan DPRD, kedua cawagub, dan pegawai sekretariat DPRD.

"Ini sudah keputusan dari hasil diskusi dengan pimpinan, semua sifatnya itu akan post after. Karena ini ada beberapa protap yang harus kita ikuti jadi kita putuskan live streaming hanya ke anggota Dewan tertutup, close. Tapi abis itu kita tayangkan," kata Farazandi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Untuk anggota DPRD lainnya akan menyaksikan dan bisa bertanya melalui video conference.

"Mereka video conference. Kita pakai Zoom. Tim hore pengusung juga dibatasi atau enggak bisa masuk," ucapnya.

Baca juga: Cerita Pasien Covid-19 Pertama di Bekasi Berjuang 20 Hari hingga Sembuh

Saat ditanyakan apakah sistem tertutup tersebut tak menimbulkan kecurigaan masyarakat, Farazandi memastikan bahwa video penyampaian visi misi akan disebar secara penuh.

"Oh ini full tayang. Nanti kita tayangkan full (kegiatan) di ruangan. Dalam arti harusnya enggak diedit karena kita ada kamera yang buat teleconference dan satu kamera buat full," tuturnya.

Adapun penyampaian visi misi bakal digelar pukul 13.00 WIB. Kegiatan ini tak dihadiri lebih dari 20 orang karena pandemi corona.

Sementara pemilihan Wagub DKI Jakarta dilaksanakan pada Senin (6/4/2020).

Tanggal 6 April 2020 dipilih sesuai dengan berakhirnya seruan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang bekerja dari rumah.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Jakarta Hampir 1.000 Orang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com