Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2020, 07:45 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah Menteri Kesehatan resmi memberikan izin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk DKI Jakarta, kota-kota satelit di pinggir DKI Jakarta juga ikut bersiap.

Salah satunya adalah Kota Tangerang. Kota yang dipimpin Wali Kota Arief Wismansyah tersebut bahkan sudah mengajukan PSBB ke Provinsi Banten untuk mengikuti langkah Jakarta.

Selain mengajukan PSBB, Kota Tangerang juga menyiapkan beragam kemungkinan apabila diterapkan PSBB di wilayah Kota Tangerang, mulai dari kucuran dana Rp 98 miliar, kewajiban menggunakan masker di transportasi umum hingga membuat pemakaman khusus korban Covid-19.

Berikut persiapan Kota Tangerang hadapi PSBB DKI Jakarta.

Ajukan PSBB

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Pemkot Tangerang meminta status PSBB karena status PSBB DKI Jakarta diprediksi akan sangat berdampak pada Kota Tangerang.

"Tidak bisa dimungkiri, banyak warga Kota Tangerang yang bekerja di Jakarta," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020).

Arief juga mengatakan salah satu faktor yang akan berdampak signifikan adalah penurunan arus transportasi yang melintas di Kota Tangerang.

Baca juga: Pemkot Tangerang Ajukan Status PSBB ke Provinsi Banten

"Per hari itu tak kurang dari 700.000 orang keluar dan masuk ke Kota Tangerang," kata dia.

Pemkot Tangerang, lanjut Arief, telah mengajukan surat kepada Gubernur Banten terkait rencana pelaksanaan PSBB di wilayah Kota Tangerang.

"Suratnya dikirim hari ini, intinya meminta arahan tentang rencana PSBB. Mekanismenya akan diatur lebih lanjut, menunggu arahan dari Provinsi," uajr Arief.

Arief mengemukakan, penerapan PSBB di wilayah Kota Tangerang diharapkan dapat menekan jumlah penyebaran Covid-19.

Arief juga berharap PSBB dapat dilakukan Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang yang merupakan wilayah di sekeliling Kota Tangerang.

"Agar lebih efektif dan maksimal, mengingat banyak pergerakan masyarakat.

Siapkan dana Rp 98 miliar

Arief juga mengatakan pemerintah Kota Tangerang menyiapkan dana penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 98 miliar untuk mengamankan berjalannya beberapa sektor yang terdampak di Kota Tangerang.

"Kami anggarkan agar dampak dari virus (corona yang menyebabkan ) Covid-19 ini dapat teratasi, contohnya dari segi ekonomi kami bantu pelaku UMKM untuk bisa terus berjalan," kata dia.

Baca juga: 64.000 KK Terdampak Covid-19 di Kota Tangerang

Arief mengatakan tidak hanya dari sisi ekonomi, dari sisi sosial anggaran miliaran rupiah itu akan dijadikan bantuan bagi warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 secara tidak langsung.

Dari sisi fisik, Arief menjelaskan dana tersebut digunakan untuk memenuhi peralatan medis di Rumah Sakit dan Puskemas guna penanganan pasien positif Covid-19.

Siapkan pemakaman khusus

Tak ayal korban meninggal dunia Covid-19 juga menjadi perhatian khusus karena kejadian penolakan jenazah Covid-19 di beberapa daerah yang sempat viral.

Pemkot Tangerang dari Dinas Perumahan akhirnya membuat zona pemakaman khusus untuk para korban meninggal dunia.

Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Tangerang, Widi Hastuti, mengatakan pemakanan tersebut berada di Tempat Pemakaman Umum ( TPU) Selapajang Jaya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Sediakan Pemakaman Khusus Korban Covid-19

"Di Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang," kata dia.

Untuk mengantisipasi penolakan warga di daerah pemakaman khusus Covid-19, Dinas Perumahan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah memberikan penyuluhan kepada perwakilan warga sekitar TPU.

"Kami bersama Dinas Kesehatan, kecamatan dan kelurahan juga telah memberikan penyuluhan kepada ketua RT, RW dan tokoh masyarakat sekitar TPU, agar mereka tidak khawatir dengan hadirnya pemakaman jenazah Covid-19 di wilayahnya," ujar Widi.

Selain dilakukan sosialisasi, lanjut Widi, pegawai pelayanan pemakaman di TPU Selapajang Jaya, Pemkot Tangerang telah menyediakan alat pelindung diri (APD) apabila menangani jenazah korban Covid-19.

"Jadi saat mereka menerima jenazah dari rumah sakit, para petugas yang menguburkan sudah siap dengan baju APD tersebut, sehingga meminimalisir penyebaran virus corona kepada petugas," ujar dia.

Lahan yang disediakan Pemkot Tangerang, sekitar 200 meter persegi yang berada di Blok D untuk umat muslim dan Blok B untuk umat non-muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com