Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh di Bekasi yang Terancam Kena PHK Akan Diberikan Dana Stimulan

Kompas.com - 09/04/2020, 18:00 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ribuan buruh di Kota Bekasi, Jawa Barat, terancam akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena perusahaan tempat mereka bekerja mengalami kelesuan usaha akibat pandemi Covid-19.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau Pepen mengatakan, buruh yang terancam di-PHK tersebut akan diberikan dana stimulan oleh Pemerintah Pusat dan Pemprov Jawa Barat.

Buruh yang terancam kena PHK adalah mereka yang diliburkan perusahaanya selama wabah Covid-19 terjadi Selama libur itu, mereka tidak digaji. 

Baca juga: Pekerja yang Terkena PHK di Salatiga Bakal Beralih Jadi Driver Ojol

Mereka itulah yang akan diberi dana stimulan.

“Pemerintah kan berikan stimulan nih, kayak ada DTKS (Data Terpadu Kesehahteraan Sosial) dari Kemensos, Pak Gubernur. Terus kami (Pemkot Bekasi) juga minta bantuan Presiden,” kata Pepen di Bekasi, Kamis (9/4/2020).

Pemkot Bekasi juga akan menyiapkan dana stimulan bagi buruh yang terancam di PHK. Namun, ia tak menjelaskan jumlahnya berapa.

“Nanti kami juga ada antisipasi kalau bantuan Kemensos, Gubernur, Presiden terealisasi. Kami juga masih menyediakan stimulan,” ucap Pepen.

Ia mengatakan, jika pandemi Covid-19 berlangsung lama, ada kemungkinan banyak perusahaan bangkrut. Jika itu terjadi, akan ada banyak buruh yang kena PHK.

Baca juga: Gara-cara Corona, Traveloka PHK 100 Karyawan?

“Kalau terus-terusan begini pasti PHK, kondisinya seperti ini enggak akan ketahan (banyak perusahaan yang bangkrut),” ujar Pepen.

Namun, hingga saat ini ia memastikan belum ada laporan buruh di Bekasi di-PHK.

Ketua KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Jawa Barat, Baris Silitonga, sebelumnya mengatakan, ribuan buruh di Bekasi terancam terkena PHK akibat dampak pandemi Covid-19.

“Kurang lebih ada sekitar 2.500 sampai dengan 3.000 orang yang terancam di-PHK,” ungkap Baris.

Baris merujuk pada mereka yang saat ini diliburkan perusahaannya tetapi tidak digaji.

Menurut Baris, ribuan buruh itu terancam di-PHK lantaran produk-produk yang mereka iproduksi tidak bisa langsung diekspor semenjak pandemi Covid-19 terjadi.

Kebanyakan perusahaan di Bekasi mengambil material dan menjual produknya ke luar negeri. Perusahaan-perusahaan itu umumnya bergerak di bidang elektronik dan metal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com