Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

280 Pekerja Informal Dapat Bantuan Paket Nasi Bungkus

Kompas.com - 14/04/2020, 19:55 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Sebanyak 280 pekerja informal yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan berupa nasi bungkus.

Bantuan tersebut diberikan kepada para pekerja informal seperti pengamen, pedagang, pemulung hingga sopir ojek online yang masih bekerja.

Nasi bungkus itu dibagikan ke beberapa titik di antaranya Pasar Senen, Bendungan Hilir, Rawasari Cempaka Putih, Margonda, Kukusan, Beji Depok, Palmerah, Bekasi dan Kemanggisan.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap Warteg Penyedia Makan Gratis Selama Pandemi Covid-19 di Jabodetabek

Tidak hanya itu, seluruh nasi bungkus itu dibeli dari beberapa warung nasi kecil. Hal tersebut juga bagian dari bantuan untuk para pemilik warung kecil agar mendapatkan pemasukan.

Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan PT. Insight Investments Managemen selaku pemberi sumbangan mengatakan para pekerja informal merupakan salah satu lapisan masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Untuk itu  kita ingin bersinergi dengan pemerintah untuk meringankan beban khususnya para pekerja informal," kata Chrisbiantoro selaku ketua YIIM, Selasa (14/3/2020).

Dia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga yang masih mencari Nafkah ditengah pandemi Covid-19. 

Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dan Pemprov DKI Jakarta telah membagikan bantuan sosial berupa paket sembako. Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang ekonominya terdampak Covid-19.

Paket bantuan tersebut saat ini sudah diberikan kebeberapa kecamatan di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com