Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang dari 4 Perampok Minimarket di Duren Sawit Tewas Ditembak Polisi

Kompas.com - 16/04/2020, 11:24 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu dari empat pelaku perampokan minimarket di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020) dini hari, ditembak mati polisi.

"Ada satu yang kena tembak saat kepergok sama polisi," kata Kepala Toko Alfamart Duren Sawit, Ryan, di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Minimarket yang berlokasi di Jalan Masjid Al Wustho itu disambangi komplotan perampok yang membobol rolling door dan pintu.

Baca juga: Kelompok Wetonan Selalu Merampok Toko Emas Tanggal 6 Lalu Kabur ke Jateng

Ryan mengatakan, pelaku membawa kabur uang tunai di brankas serta sejumlah produk dagangan.

"Yang hilang uang tunai di brankas isinya sekitar Rp 50 jutaan sama beberapa slop rokok," katanya.

Saksi mata lainnya menyebutkan, aksi komplotan perampok itu dipergoki oleh polisi yang sedang berpatroli.

Baca juga: Sebelum Merampok, Kelompok Wetonan Awasi Toko Emas di Pasar Kemiri Sejak Sebulan Lalu

Satu pelaku di antaranya ditembak mati, dua pelaku lain berhasil ditangkap dalam keadaan hidup dan satu orang lainnya kabur.

"Yang kabur pakai mobil," ujar salah satu karyawan toko.

Saat ini petugas dari Polsek Duren Sawit telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk keperluan penyelidikan.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan adanya perampokan di minimarket di daerah Duren Sawit.

Baca juga: Perampok Minimarket di Duren Sawit Ditembak Mati karena Serang Polisi Pakai Parang

Yusri mengatakan, satu dari empat perampok ditembak mati karena berusaha menyerang polisi menggunakan sebilah parang.

"Saat dilakukan penangkapan, salah seorang inisial YS mengeluarkan sebilah parang dan coba melukai petugas. Sehingga dengan tindakan tegas terukur sesuai SOP, dilakukan tembakan peringatan tetap melawan petugas, lalu dilakukan penembakan kepada yang bersangkutan," kata Yusri kepada wartawan, Kamis.

Yusri menjelaskan, awalnya polisi yang berpatroli mencurigai mobil Avanza terparkir di depan minimarket. Polisi mencoba menghampiri pengemudi mobil tersebut.

Tiba-tiba, sang sopir langsung kabur dengan mengendarai mobilnya. Tak lama berselang, tiga orang keluar dari minimarket dengan membawa barang-barang hasil curian.

"Mereka sudah berupaya mencuri (barang) di Alfamart tersebut, sebagian barang sudah dimasukkan ke dalam kendaraan," ujar Yusri.

Polisi kemudian menangkap dua tersangka pencurian dan menembak mati satu tersangka yang berusaha menyerang polisi.

Sementara itu, polisi masih memburu tersangka lainnya berinisial A yang melarikan diri dengan mengendarai mobil Avanza.

"Jadi, ada empat pelaku. Satu DPO sudah dikantongi identitasnya inisialnya A. Dua yang berhasil ditangkap adalah AA dan AR, sedangkan YS meninggal dunia," ungkap Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com