Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Perampokan di Duren Sawit, Ditinggal Kabur Rekan hingga Satu Orang Ditembak Mati

Kompas.com - 16/04/2020, 16:22 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pemuda asal Lampung berinisial YS, AA, AR dan A merencanakan aksi perampokan di sebuah minimarket di Jalan Masjid Al Wustho, Duren Sawit, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020) dini hari.

Sebelum beraksi, mereka tak lupa membagi tugas agar aksi perampokan tersebut berjalan mulus.

Dalam strategi yang telah dirancang, mereka memutuskan mengendarai mobil Avanza yang dikemudikan oleh A untuk menuju lokasi perampokan.

Baca juga: Kronologi Perampokan Minimarket di Duren Sawit, Satu Pelaku Ditembak Mati Polisi yang Patroli

Begitu pun dengan pembagian peran yang disepakati, yakni tiga orang akan masuk ke dalam minimarket untuk mengambil barang-barang, sementara A bertugas menunggu di mobil sembari mengawasi lingkungan sekitar.

Ketiga pemuda tersebut kemudian masuk ke minimarket dengan cara mematahkan gembok pintu minimarket.

Aksi perampokan tersebut awalnya berjalan lancar, ketiga pelaku sempat memasukkan sejumlah barang dari minimarket ke dalam mobil.

Dihampiri polisi

Tak lama berselang, waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB, jajaran Polsek Duren Sawit melakukan patroli rutin di sekitar minimarket tersebut.

Polisi mencurigai adanya mobil Avanza terparkir di depan minimarket yang tutup.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, anggota polisi berinisiatif untuk menghampiri mobil Avanza itu guna menanyakan tujuan pengemudi memarkir kendaraannya di depan minimarket.

Tersangka A yang tengah menunggu rekannya pun panik ketika mengetahui ada anggota polisi menghampirinya.

Baca juga: Seorang dari 4 Perampok Minimarket di Duren Sawit Tewas Ditembak Polisi

Tanpa memikirkan nasib rekannya yang masih mengambil barang-barang di minimarket, tersangka A langsung kabur dengan mengendarai mobilnya.

"Saat polisi mau menegur pemilik kendaraan, tiba-tiba (tersangka A) menghidupkan mesin dan berupaya melarikan diri hingga hampir menabrak salah satu anggota," kata Yusri kepada wartawan, Kamis.

Tersangka A berhasil melarikan diri. Anggota patroli Polsek Duren Sawit kemudian memeriksa area minimarket karena curiga melihat gembok pintu patah.

Menyerang polisi

Tanpa sadar kehadiran polisi, ketiga tersangka keluar dari minimarket dengan membawa barang-barang hasil curian.

"Mereka sudah berupaya mencuri (barang) di Alfamart tersebut, sebagian barang sudah dimasukkan ke dalam kendaraan ya," ujar Yusri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com