Hal itu menjadikan Depok zona merah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Pemerintah Kota Depok melalui situs ccc-19. depok.go.id, Kecamatan Cimanggis merupakan zona paling merah sejauh ini di Depok.
Baca juga: [UPDATE] Covid-19 29 April: Depok Tambah 8 Kasus Positif dan 2 Suspect Meninggal
Dengan menggunakan parameter jumlah kasus positif Covid-19, Cimanggis ada di urutan teratas disusul Kecamatan Pancoranmas dan Sukmajaya.
Dari data terbaru yang dilaporkan Pemerintah Kota Depok, total 58 warga Cimanggis positif Covid-19 dan 5 di antaranya meninggal dunia.
Kelurahan Pasir Gunung Selatan menjadi kelurahan dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Cimanggis sekaligus di Depok. Total 22 warga positif Covid-19 di kelurahan itu disusul Kelurahan Tugu dengan 15 kasus positif.
Baca juga: Ini 3 Wilayah di Depok dengan Jumlah PDP dan ODP Covid-19 Terbanyak
Masih di Cimanggis, kasus kematian terbanyak ada di Kelurahan Cisalak Pasar. Dari 7 warga Cisalak Pasar yang positif Covid-19, 3 di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, Kecamatan Pancoranmas mencatat 42 kasus positif Covid-19 sejauh ini, 5 di antaranya meninggal.
Kelurahan Depok Jaya mencatat 13 kasus positif Covid-19, terbanyak di Kecamatan Pancoranmas, disusul Kelurahan Depok dengan 9 warganya positif Covid-19.
Setiap kelurahan di Pancoranmas mencatat 1 warganya meninggal dunia akibat Covid-19, kecuali Kelurahan Pancoranmas yang hingga sekarang masih nihil.
Baca selengkapnya di sini.
Pelaku perusakan mobil milik Brigjen Erwin Chahara Rusmana di Tol Cikampek berinisial BS dalah aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindharno.
"Kami membenarkan yang bersangkutan (BS) merupakan ASN yang bekerja di Kementerian Ketenagakerjaan," kata Soes dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: Perusak Mobil Dinas Seorang Brigjen Polisi di Tol Cikampek Ditangkap
Soes menyayangkan perbuatan BS yang mengancam bahkan merusak mobil anggota kepolisian itu menggunakan pisau.
BS diduga tidak terima saat mobilnya disalip oleh korban yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Konflik dan Keamanan Deputi 5 Kemenko Polhukam.