JAKARTA, KOMPAS.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi hal yang sering terjadi selama pandemi Covid-19.
Banyak perusahaan yang ekonominya goyang karena tak mendapat keuntungan saat pandemi dan melakukan pemutusan hubungan kerja dalam jumlah besar.
Semua dilakukan demi memperpanjang nafas perusahaan dalam geliat bisnis.
Alhasil, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mencari pekerjaan lain demi bertahan hidup, termasuk menjadi asisten rumah tangga (ART).
Baca juga: PHK Karyawan PT Shyang Yao Fung Dibagi dalam Dua Gelombang pada Mei
Jumlah warga yang mendaftar sebagai ART mendadak meningkatkan.
Hal tersebut dibenarkan salah satu yayasan penyalur pembantu rumah tangga, Purwa Sentosa Agency yang berlokasi di Tanggerang.
Aboy selaku pemilik yayasan mengaku permintaan bekerja sebagai ART jauh lebih tinggi dibandingkan pesanan calon majikan.
"Sekarang justru banyak bertanya minta kerja, bukan minta jasa," kata Aboy saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).
Mereka yang meminta pekerjaan kebanyakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Amoy, hal tersebut terbilang tak umum karena biasanya yang mendaftar sebagai ART itu lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Dasar (SD) dari daerah.
Baca juga: Perawat Minta Manajemen Rumah Sakit dan Pemerintah Lebih Terbuka soal Data Pasien Covid-19
"Mereka korban PHK. Ada yang kerja di pertokoan, ada yang dari resto, pabrik, dan pekerja pekerja di mall karena sudah tutup. Yang paling banyak pekerja resto," kata Aboy.
Meski demikian, Aboy tidak serta merta menerima semua korban PHK tersebut untuk disalurkan jadi ART.
Aboy mengaku tidak menerima ART satu pun karena yang mau menyewa jasanya pun sudah tidak ada. Selama Pandemi, dia mengaku warga yang menyewa jasa ART semakin sedikit.
Maka dari itu, banyak ART yang dipulangkan ke rumah masing-masing. Selain karena sepi pesanan, Aboy memulangkan para ART karena larangan berkumpul dalam jumlah besar.
"Kalau ada pesanan, nanti ART kita akan kita panggil lagi," kata Aboy.
Dia berharap pandemi Covid-19 bisa cepat berakhir agar yayasannya bisa berjalan normal seperti sedia kala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.