Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, Kian Bertambah Setiap Hari

Kompas.com - 14/05/2020, 07:19 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Kecamatan Jatiuwung

1. Kelurahan Gandasari

2. Kelurahan Alam Jaya

3. Kelurahan Manis Jaya

Kecamatan Karang Tengah

1. Kelurahan Pedurenan

2. Kelurahan Parung Jaya

Kecamatan Ciledug

1. Kelurahan Tajur

Kecamatan Tangerang

1. Kelurahan Sukarasa

Kecamatan Pinang

1. Kelurahan Panunggangan Timur

2. Kelurahan Pakojan

3. Kelurahan Panunggangan

4. Kelurahan Nerogtog

5. Kelurahan Kunciran Jaya

Alat tes kurang cepat

Arief menilai, salah satu penyebab tingginya angka penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang dikarenakan fungsi deteksi dini yang masih lambat.

Arief menyayangkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) atau dikenal dengan swab test yang hasilnya yang lama diperoleh.

Itulah sebabnya, kata dia, gerak cepat pemerintah Kota Tangerang sering terhenti dengan data kasus yang lama diperbaharui setelah 9-14 hari dilakukan tes swab.

"Hanya saya meragukan (hasilnya), karena pemeriksaan PCR lama," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Untuk itu, masih kata Arief, Pemkot Tangerang meminta alat tes sendiri ke Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi.

Baca juga: Hasil Tes Lama Keluar, Kota Tangerang Minta Alat Tes Swab Sendiri

"Saya minta pak Muhadjir, coba kalau di daerah yang ada kasus lebih dari 25 atau 30, seperti Tangerang kasusnyha banyak, tolong diberikan alat karena kami kesulitan (mendata kasus baru)," tutur Arief.

Arief mengatakan, salah satu risiko yang terjadi akibat lambatnya hasil tes swab tersebut adalah pasien yang terus beraktivitas.

Terlebih apabila pasien yang tidak memiliki gejala, kata Arief, bisa jadi sebelum mereka tidak mengetahui status positif atau tidak, pasien akan terus beraktivitas tanpa tau membawa virus Covid-19.

"Nah 9 hari (menuggu hasil tes) orang yang OTG dia belum tahu statusnya, dia akan kemana-mana dan bisa menularkan yang lain. itu yang jadi masalah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com