JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan rapid test (tes cepat) virus corona terhadap 99.216 warga di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, sebanyak 3.804 orang dinyatakan terindikasi Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan.
Untuk persentase positif bagi yang mengikuti rapid test adalah empat persen.
Baca juga: BIN Gelar Rapid Test dan Swab di Pondok Aren, 29 Reaktif, 16 Positif Covid-19
"Total sebanyak 99.216 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen," ujar Widyastuti di Balai Kota yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Sabtu (16/5/2020).
Sementara itu, 95.412 orang lainnya dinyatakan negatif setelah mengikuti rapid test tersebut.
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Baca juga: [UPDATE] Data Kasus Covid-19 di DKI Jakarta per Kelurahan
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR.
Baca juga: UPDATE 15 Mei: 97.828 Orang Jalani Rapid Test di Jakarta, 3.745 Terindikasi Covid-19
Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Diketahui, pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 5.795 orang per Sabtu ini. Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) ini bertambah 116 orang dibandingkan Kamis kemarin.
Baca juga: [UPDATE] - Pergerakan Data Harian Covid-19 di Indonesia
Sebanyak 1.292 orang dinyatakan telah sembuh, sementara itu, pasien yang meninggal dunia sebanyak 475 orang.
Kemudian, ada 1.908 pasien yang masih dirawat di rumah sakit dan 2.120 pasien menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, hingga saat ini, masih ada 198 orang dalam pemantauan (ODP) yang dipantau dan 575 pasien dalam perawatan (PDP) yang masih dirawat.
Sedangkan untuk orang ranpa gejala (OTG) sebanyak 4.874 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.