Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Perawat Positif Covid-19 Diduga akibat OTG, RSUD Kota Depok Evaluasi Screening Pasien

Kompas.com - 22/05/2020, 13:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Maryori mengonfirmasi bahwa hingga kini sudah 24 perawat di rumah sakit tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.

Ironisnya, mereka semua justru tidak melayani pasien Covid-19. Sebagian besar bertugas di poliklinik, sisanya tersebar di poli-poli lain di RSUD Kota Depok yang buka hanya tiga hari sepekan.

Devi menduga, mereka tertular oleh pasien-pasien tanpa gejala yang sebetulnya sudah membawa virus corona dalam tubuhnya, tetapi tidak jujur kepada para tenaga medis saat penapisan (screening) awal.

Baca juga: Perawat RSUD Depok Terkena Covid-19, Diduga akibat Pasien OTG yang Tak Jujur

Oleh sebab itu, ia mengklaim akan segera mengevaluasi sistem penapisan pasien.

Pertama, memperketat anamnesa (pertanyaan soal riwayat pasien).

"Kami minta pasien-pasien secara jujur mengatakan bahwa dia ada gejala atau dicurigai PDP (pasien dalam pengawasan)," tutur Devi ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (22/5/2020).

"Kemudian, di awal screening, lebih menganamnesa untuk bertanya soal kontak mereka, bagaimana aktivitasnya, kerjanya, dan keluarganya, screening lebih ketat," lanjut dia.

Baca juga: 15 Perawatnya Positif Corona, RSUD Depok Tutup Poliklinik untuk Pasien Non-Covid-19

Kedua, Devi dan jajaran bakal segera mengevaluasi protokol pelayanan pasien.

Pasalnya, sesuai protokol layanan di poliklinik, kata Devi, para perawat hanya diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1.

Sebagai perbandingan, para perawat pasien positif Covid-19 harus menggunakan APD level 3 dengan pelindung wajah (faceshield), masker N95, dan baju hazmat coverall.

"Kami akan evaluasi APD apakah sesuai standar. Selama ini, karena bertugas di poliklinik, mereka menggunakan APD yang sesuai dengan standar poliklinik. Ini bahan evaluasi kami," ujar dia.

"Kemudian mungkin alur (penapisan) dan lain-lain, meningkatkan perilaku cuci tangan para tenaga medis. Habis menangani satu pasien, cuci tangan. Evaluasi lah semua-muanya," sebut Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com