JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi apresiasi kepada para petugas medis saat Idul Fitri 1441 Hijriah karena saat ini mereka menjadi garda terdepan di tengah pandemi COVID-19.
"Kali ini kita berikan apresiasi kepada semua tenaga kesehatan yang telah bekerja tanpa kenal lelah menyelamatkan saudara-saudara kita yang terpapar virus. Kita sampaikan apresiasi dan terima kasih yang tak terhingga," kata Anies dalam video pesan Idul Fitri 1441H bagi warga Jakarta yang diunggahnya melalui Instagram resminya @aniesbaswedan, di Jakarta, Sabtu (23/5/2020), seperti dikutip Antara.
Dalam video itu, Anies berterima kasih karena para tenaga medis telah memberikan pelayanan yang baik bagi para pasien COVID-19.
"Anda (tenaga medis), telah menjadi pertahanan kita, yang memastikan bahwa setiap orang yang diantar ke rumah sakit akan bisa kembali ke keluarganya, berkumpul dengan keluarganya," ujar Anies.
Baca juga: Kerinduan Tenaga Medis Covid-19 Berkumpul Bersama Keluarga...
Selain menyampaikan apresiasi bagi tenaga medis, Anies juga mengingatkan masyarakat agar tetap merayakan Idul Fitri 1441H dengan tetap di rumah saja.
"Idul fitri, Lebaran, biasanya jadi momen berkumpul memperkuat ikatan silahturahim. Tahun ini berbeda karena adanya pandemi membuat kita tidak bisa bertemu secara fisik. Kita harus menahan diri di rumah. Tujuannya, agar kita bisa menjadi generasi penerus sejarah umat manusia," kata Anies.
Selain itu juga, Anies turut berpesan bagi masyarakat agar tetap mengumandangkan takbir meski tetap berada di rumah.
"Di penghujung bulan suci Ramadhan kita biasa menyaksikan takbir keliling. Takbiran yang mewarnai Ibu Kota, tahun ini takbir itu tetap menggema. Tapi takbir itu tidak bergaung di jalan-jalan, tapi takbir itu kini bergaung di tiap-tiap rumah, di tiap ruang-ruang di rumah. Di rumahku, takbirku," kata Anies.
Baca juga: 6 Hari Terakhir, 430.993 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Via Tol
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengumumkan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Jakarta bertambah 127 orang, Sabtu.
"Sementara pasien sembuh meningkat 29 orang dan meninggal naik tiga orang," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Sabtu.
Dengan demikian kasus terkonfirmasi positif mencapai 6.443 orang, dengan pasien sembuh sebanyak 1.587 orang dan pasien meninggal sebanyak 504 orang.
"Sementara itu, 2.006 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.346 orang melakukan isolasi mandiri di rumah," katanya.
Baca juga: Polisi: Tidak Ada Alasan Kerja, Siapa Saja Keluar dari Jakarta Akan Dipulangkan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mencatat di Jakarta, ada orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 14.112 orang.
Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 11.587 orang.
Sementara berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, jumlah ODP sebanyak 25.699 dengan rincian 25.317 sudah selesai proses pemantauannya, serta 382 orang masih dalam pemantauan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.