Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Dini Covid-19 di Kota Tangerang Terkendala Hasil Tes PCR yang Lambat

Kompas.com - 27/05/2020, 09:52 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengeluhkan hasil tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction) untuk Covid-19 yang lambat.

Hal itu, kata Arief, membuat banyak kasus Covid-19 di daerahnya sulit terdeteksi secara dini. Dampaknya, penyebaran wabah tidak bisa ditekan.

"Kemarin ini datanya baru keluar (hasil) PCR labnya positif. Ternyata diverifikasi orang kecamatan, orangnya (pasien) sudah sembuh, sudah normal," kata Arief kepada wartawan di Tangerang, Rabu (27/5/2020).

Untuk mengatasi kendala itu, Pemkot Tangerang telah meminjam alat tes PCR yang harganya sekitar 7 miliar itu. Namun saat ini catridge (komponen pada bagian printer) alat tes PCR tersebut tidak tersedia.

Baca juga: Covid-19 Masih Marak, Wali Kota Tangerang Minta Pemudik Tak Kembali

 

Usaha Pemkot Tangerang untuk melakukan deteksi dini pun kembali tekendala.

"Kami koordinasikan dengan pemerintah pusat, kami harap mudah-mudahan bisa difasilitasi," kata dia.

Arief sudah pernah mengeluhkan soal hasil tes PCR dari pemerintah pusat yang lama keluar, bahkan sampai 14 hari.

Dia sempat meminta Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi agar diberikan alat PCR sendiri.

"Saya minta Pak Muhadjir, coba kalau di daerah yang ada kasus lebih dari 25 atau 30, seperti di Tangerang kasusnya banyak, tolong diberikan alat karena kami kesulitan (mendata kasus baru)," kata Arief.

Menurut dia, hasil tes pasien baru bisa diketahui paling cepat sembilan hari setelah dilakukan tes swab dengan metode PCR. Kemungkinan pasien melakukan kontak dengan orang tinggi selama 9 hari tersebut.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Instruksikan Siapkan Kebijakan New Normal

"Dia akan kemana-mana dan bisa menularkan yang lain, itu yang jadi masalah," kata dia.

Berdasarkan data dari situs web Covid19.tangerangkota.go.id, hingga Selasa kemarin ada 341 kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang.

Dari 341 kasus tersebut, terdapat 28 kasus dinyatakan meninggal dunia, 150 kasus sembuh, dan 163 pasien positif masih dalam perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com