Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pandemi Covid-19, Taman Margasatwa Ragunan Pesimistis Raih 5 Juta Pengunjung Tahun Ini

Kompas.com - 29/05/2020, 11:31 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, Taman Margasatwa Ragunan menutup operasional sejak Maret 2020 hingga saat ini. 

Akibat penutupan itu, pihak manajamen pun pesimistis menatap target 5 juta pengunjung tahun ini.

"Kita punya target 5 juta pengunjung dalam satu tahun, sementara kita sampai bulan Maret saja baru 600.000 pengunjung. Itu sudah penurunan yang sangat signifikan itu," ujar Kepala Satuan Pelaksanaan Promosi Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana saat dikonfirmasi, Kamis (28/5/2020).

Maka dari itu, Ketut memastikan Taman Margasatwa Ragunan akan menyesuaikan target pengunjung tahun ini. Namun, belum dapat dipastikan angkanya.

Baca juga: TM Ragunan Pertimbangkan Batasi Jumlah Pengunjung dan Hari Operasional jika New Normal Berlaku

 

Pihaknya harus mempertimbangkan jumlah target dengan animo masyarakat untuk datang jika nanti Taman Margasatwa Ragunan kembali dibuka.

Terlebih, akan ada peraturan baru mengingat dalam rangka menyambut era new normal yang dicanangkan pemerintah.

"Antusiasme pengunjung gimana? Ataukah sedikit atau banyak. Dari situ kan kita sudah bisa lihat berapa kira-kira berapa targetnya," jelas dia.

Selama ditutup akibat pandemi Covid-19, aman Margasatwa Ragunan membuka fasilitas wisata virtual setiap hari Minggu, mulai pukul 10.00 WIB,

Masyarakat bisa menyaksikan berbagai satwa di Ragunan lewat akun Instagram resminya, @ragunanzoo.

Terobosan ini dilakukan lantaran Taman Margasatwa Ragunan dinyatakan tutup sejak 14 Maret 2020 lalu demi memutus mata rantai pandemi Covid-19. 

Fasilitas wisata virtual gratis ini akan terus diberlakukan selama pandemi Covid-19.

Beragam penampilan satwa yang berbeda-beda disajikan kepada warganet di setiap minggunya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com