Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang New Normal, Pertokoan di Kota Tangerang Siapkan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 09/06/2020, 14:08 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan saat ini pertokoan di Kota Tangerang sudah mulai berbenah dan mempersiapkan protokol kesehatan.

Protokol ini akan diterapkan ketika pertokoan sudah diizinkan untuk buka kembali.

"Kalau kita lihat di sini rata-rata pusat pertokoan sudah menyiapkan (protokol kesehatan) apabila nantinya diizinkan pemerintah (untuk buka)," ujar Arief dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Arief mengatakan, saat ini pusat perbelanjaan dan pertokoan yang sedang menyiapkan protokol kesehatan salah satunya adalah superblok TangCity.

Baca juga: Kampung Talas di Kota Tangerang Jadi Percontohan New Normal

Namun Arief masih belum bisa memastikan kapan akan membuka pusat pertokoan karena harus melakukan koordinasi dengan gugus tugas di tingkat provinsi dan pusat.

"Belum tahu (kapan dibuka), kita masih berkoordinasi rencananya dengan pihak Pemprov Banten dan kita menunggu arahan dari Pemerintah Pusat," kata dia.

Dia mengatakan saat ini masyarakat difokuskan untuk menjalani masa transisi dengan serius sehingga new normal bisa segera terlaksana. Begitu juga para pemilik toko agar bisa mengendalikan keramaian di toko mereka.

"Tetap kita imbau mereka untuk tetap melaksanakan sosial physical distancing atau jaga jarak supaya semuanya bisa beroperasional dengan baik," tutur Arief.

Baca juga: Kota Tangerang Masuk Masa Transisi New Normal

Adapun saat ini Kota Tangerang masih melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menurut Arief merupakan bagian dari transisi menuju kenormalan baru.

PSBB perpanjangan keempat tersebut direncanakan akan berakhir pada 14 Juni mendatang.

Kasus Covid-19 di Kota Tangerang hari ini seperti dilansir covid19.tangerangkota.go.id, tercatat ada 392 kasus positif dengan angka kesembuhan sebanyak 241 kasus.

Sedangkan 28 pasien dinyatakan meninggal dan sebanyak 123 pasien dinyatakan masih dalam perawatan.

Untuk jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) tercatat sejumlah 1.090 kasus, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2.663 kasus, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1.015 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com