Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Dompet Dhuafa Kerja Sama dengan Adira Insurance Syaria, Bagikan 250 Sembako di Jabodetabek

Kompas.com - 11/06/2020, 20:49 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comDompet Dhuafa bekerja sama dengan Adira Insurance Syariah menyalurkan 250 paket sembako di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Salah seorang dari Tim Distribusi Dompet Dhuafa, Feby mengatakan, paket ini diberikan kepada gharimin atau orang-orang yang memiliki utang dan mengalami kerugian besar di usaha atau pekerjaannya.

Pada kesempatan ini, tim distribusi berinisiatif untuk menyalurkan distribusi sembako ini ke rumah masing-masing penerima manfaat mengingat mayoritas penerimanya merupakan lanjut usia.

"Tadi beberapa penerima manfaat datang bersama keluarganya. Entah itu suami, istri dan anak atau lainnya. Karena sembako ini agak berat,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Keterlibatan Influencer Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19 Diapresiasi Dompet Dhuafa

Dia mengatakan itu saat membagikan sembako di salah satu titik persebarannya di Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (8/6/2020).

“Jadi mereka mengangkat bersama-sama. Bagi penerima manfaat yang tidak ada kolega untuk menjemput, kami yang akan mengantarkan sembako ini secara langsung,” terangnya.

Dia menyebut, timnya mau melakukan itu karena semua ini adalah amanah yang dipercayakan kepada Dompet Dhuafa. Untuk itu, sudah sewajarnya menjalankan amanah ini.

Adapun, melalui bantuan tersebut, didapati ada 50 penerima manfaat di wilayah Kedaung.

Sebagian penerima manfaat rata-rata berpenghasilan kecil, seperti buruh harian, asisten rumah tangga, penjual kaki lima, pedagang keliling, dan lainnya.

Baca juga: Beri Semangat Tenaga Medis Indonesia, Dompet Dhuafa Berikan Bantuan Makanan

Salah seorang penerima manfaat Winarsih (60) menceritakan, dirinya sudah delapan tahun bekerja sebagai pedagang tahu. Namun kali ini dampak Covid-19 terhadap penghasilannya cukup besar.

“Biasanya sehari dapat Rp 70.000, sekarang sehari bisa dapat Rp 50.000. Bahkan sering kali kurang dari itu," ungkapnya.

Walaupun penghasilan tengah mengalami penurunan, Winarsih tetap berusaha sekuat mungkin mencari pendapatan.

Sebab, tanpa pendapatan maka kebutuhan sehari-hari akan sulit untuk tercukupi, apalagi suami sudah tidak lagi kerja.

Sementara itu, anaknya yang sempat bekerja di sebuah restoran telah diputuskan oleh pihak perusahannya untuk "dirumahkan".

Baca juga: Sambut “New Normal”, Dompet Dhuafa Pasang Tempat Cuci Tangan di Fasilitas Umum

"Sekarang jadi susah untuk jualan. Kurang laku. Mau cari modal juga susah. Cari kerja juga bingung," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com