Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bima Arya yang Jadi Pasien Pertama Covid-19 di RSUD Bogor

Kompas.com - 14/06/2020, 08:55 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya kini tampak sudah sibuk beraktivitas memimpin kotanya.

Tetapi, jika diingat beberapa waktu yang lalu tepatnya pada 19 Maret 2020 ini, ia sempat menjadi salah satu pasien Covid-19.

Bima kemudian mencoba menceritakan pengalamannya menderita Covid-19 lewat sebuah buku berjudul positif.

Dalam acara peluncuran buku melalui webinar, Sabtu (13/6/2020). Bima sedikit menceritakan apa yang ia tuangkan dalam buku tersebut.

Baca juga: Istri Bima Arya Kisahkan Kesedihannya Saat Sang Suami Dijemput Petugas Medis Covid-19

Cerita itu bermula saat Bima melakukan perjalanan dinas ke Turki dan beberapa negara lain pada bulan Maret.

Bima menduga, ia terpapar bukan selama kunjungan luar negeri itu, melainkan saat dalam perjalanan pulang kembali ke Indonesia.

"Jadi kesimpulannya kayaknya tidak di Turki. Kalau ditarik mundur sepertinya tertular di pesawat pas pulang," kata Bima dalam webinar melalui aplikasi.

Di perjalanan pulang itu, ada salah seorang penumpang yang tak henti-hentinya batuk. Bahkan, penumpang tersebut sampai ditegur oleh penumpang lainnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 Pertama di RSUD Bogor, Bima Arya: Takdir Tuhan Saya Jadi Uji Coba

Karena seringnya penumpang tersebut batuk, Bima kemudian ikut batuk-batuk.

Saat sampai di Kota Bogor, Bima lantas menjalani swab test. Ternyata, ia dinyatakan positif Covid-19.

Ketika tahu dirinya terinfeksi virus corona, Bima Arya langsung dirujuk ke rumah sakit. Namun yang jadi permasalahan, kala itu Bogor belum memiliki rumah sakit khusus penanganan Covid-19.

Bima pun meminta dirawat di RSUD Bogor yang kala itu belum pernah menangani pasien Covid-19.

"Saya telepon dokter Ilham (Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir) menanyakan kesiapan untuk merawat saya. Walaupun saya enggak tahu apakah sudah siap belum di RSUD," kata Bima Arya.

"Ini mungkin takdir Tuhan untuk untuk jadikan saya uji coba (pasien Covid-19) dirawat di RSUD Kota Bogor," ucap dia, sambil sedikit tertawa.

Ada beberapa alasan kenapa Bima Arya lebih memilih dirawat di RSUD Kota Bogor. Salah satunya agar lebih mudah memantau perkembangan wilayah yang dipimpinnya.

Baca juga: Bima Arya Menduga Dia Dulu Terpapar Covid-19 di Pesawat

Pada saat yang sama, dokter Ilham Chaidir selaku Direktur RSUD Kota Bogor juga menceritakan hal yang serupa.

Dia mengaku dihubungi Bima Arya secara langsung sebelum menjalani perawatan di rumah sakit.

"Bapak bilang ke saya, 'Saya mendpatkan musibah, apakah RSUD siap menerima saya sebagai pasien?'," ujar Ilham, menirukan Bima.

"Saya jawab Insya Allah siap. Gedung kita memang masih baru tapi memang kita sudah memperispakan dengan berbagai pelatihan-pelatihan untuk menangani Covid-19," Kata Ilham.

Tolak peluk istri, hingga kondisi drop

Bima bercerita, mengaku hari-hari pertama itu merupakan masa terberatnya selama menjalani perawatan.

Pikiran dipenuhi pertanyaan kenapa dirinya bisa terkena Covid-19, di mana dia terkena Covid-19, dan bagaimana proses pengobatannya.

“Kira-kira satu hari pertama itu yang di pikiran saya, tapi saya merasa tidak menemukan jawaban. Akhirnya saya pusing, semakin pusing, semakin mual. Enggak bisa makan, makin banyak pikiran, makin drop," ujar Bima.

Kesedihan juga dirasakan oleh istri Bima, Yane Ardian. Yane menceritakan, dia mendapat kabar langsung dari Bima bahwa suaminya itu dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Khawatir Muncul Klaster Baru, Bima Arya Minta Seluruh Pegawai di RS Bogor Rutin Rapid dan Swab

 

Yane berusaha tegar dan menahan tangis saat mendengar kabar itu. Dia tidak mau tangisnya memperburuk kondisi psikologis Bima Arya dan kedua anak mereka.

“Saya mencoba kuat tapi rasanya ingin nangis. Tapi saya enggak bisa menunjukkan depan Kang Bima, kondisi itu tidak mudah bagi saya pribadi. Di depan Kang Bima dan anak-anak saya harus kuat,” kata Yane.

Kesedihan Yane menjadi-jadi ketika melihat petugas medis datang ke kediamanya untuk menjemput Bima.

Dia mencoba memeluk Bima saat suaminya hendak masuk ke ambulas. Namun pelukan istrinya itu ditolak Bima karena khawatir akan menularkan Covid-19.

“Sebenarnya paling sulit adalah ketika Kang Bima masuk ke ambulans dan ambulans meninggalkan rumah kami. Saya mau nangis, hati berkecamuk melihat Kang Bima dijemput dengan tenaga medis dengan atributnya,” ucap dia.

Cara Bima bangkit dan sembuh

Tidak mau terus terjebak dalam penyakit ini, Bima Arya memilih untuk melakukan kegiatan positif dan beristirahat selama dirawat di RSUD Bogor.

Dalam kesehariannya selama dirawat, dia mengaku banyak menghabiskan waktu dengan berzikir, menulis, dan menghubungi keluarga di rumah.

Dia juga kerap menerima kiriman obat tradisional dari kerabat untuk dikonsumsi agar kondisi fisik jadi lebih baik.

“Ada dua nasihat yang saya dengar, yakni ustaz saya dan dokter saya. Semuanya sama nasihatnya, harus fokus, happy. Karena memang virus ini belum ditemukan obatnya. Jadi Saya berpikir obatnya ya harus datang dari diri sendiri,” ucap Bima.

Akhirnya, setelah 22 hari dirawat di RSUD Bogor, Bima dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com