Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Unilever Covid-19 Sebabkan 1 Pabrik Ditutup dan Karyawan Dirumahkan Sementara

Kompas.com - 03/07/2020, 09:07 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Salah satu pabrik dari unit usaha Unilever Indonesia di kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, harus ditutup sementara sejak Senin (29/6/2020) karena sejumlah karyawannya terpapar Covid-19.

Kasus Covid-19 di unit usaha Unilever itu awalnya menimpa karyawan bagian engineering di pabrik yang memproduksi minuman teh (tea based beverages/TBB).

Penutupan sementara itu belum diketahui akan sampai kapan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengungkapkan, sebanyak 21 karyawan perusahaan Unilever dilaporkan positif Covid-19 hingga Kamis kemarin.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Pabrik Unilever Cikarang: 21 Orang Positif hingga Ratusan Karyawan Dirumahkan

Ia menjelaskan, awalnya ada salah satu karyawan yang sakit. Saat dia berobat, ternyata karyawan tersebut positif Covid-19.

Pemerintah Kabupaten Bekasi kemudian melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap semua karyawan yang berkontak langsung dengan pasien positif itu. Hasilnya, jumlah karyawan yang positif total 21 orang hingga kemarin.

Masih ada sejumlah karyawan lain yang menunggu hasil pemeriksaan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"(Sebanyak) 21 (orang positif Covid-19), masih ada yang belum (keluar hasil pemeriksaannya),” ujar Alamsyah.

Karyawan yang dinyatakan positif kini dirawat di rumah sakit dan di Wisma ODP Cikarang.

Setelah muncul klaster Covid-19 di salah satu pabrik Unilever itu, perusahaan multinasional tersebut langsung menutup tempat produksinya di bidang teh.

Alamsyah awalnya mengatakan, sebanyak 800 karyawan dirumahkan sementara akibat penutupan perusahaan tersebut. Namun, kemudian ia meralat bahwa hanya 265 orang yang kini dirumahkan sementara untuk isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes swab keluar.

“Sebanyak 265 bukan 800 (yang dirumahkan),” kata Alamsyah.

Unilever pastikan stok produk aman dan lakukan pencegahan

Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso memastikan bahwa penutupan sementara pabrik TBB tidak memengaruhi pasokan produk untuk konsumen.

Unilever masih memiliki stok produk yang cukup di gudang mereka.

"Hal ini tidak akan memengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," ucap dia.

Baca juga: Unilever: Penutupan Sementara Pabrik Tak Pengaruhi Pasokan Produk untuk Konsumen

PT Unilever Indonesia kemudian melakukan sejumlah langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di pabrik TBB. Selain menutup sementara pabrik dan melakukan tes swab kepada para karyawan, Unilever menerapkan protokol keamanan, seperti melarang karyawan melakukan perjalanan dan mengatur sistem kerja dari rumah.

Sancoyo juga memastikan bahwa seluruh standar keselamatan kerja di pabrik TBB akan dijalankan sebelum pabrik itu kembali beroperasi.

“Kami akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik kami terpenuhi sebelum kami kembali pada operasional normal," ujar Sancoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com