Penyaluran donasi gelombang 1 rencananya dimulai pada minggu pertama Agustus. Para relawan fokus untuk pelajar-pelajar dari kampung kumuh di Rawamangun.
"Awalnya kawan-kawan berencana untuk menjawab kebutuhan di Jabodetabek, tapi seiring berjalannya waktu kok semakin banyak yang menghubungi kami, bahkan sampe ke Nabire. Karena itu donasi akan diperluas sampai ke seluruh penjuru Indonesia," ujar dia.
Verifikasi yang dilakukan sangat ketat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Margareth menyebutkan, pihak relawan memverifikasi data dengan cara menelepon, video call, berkomunikasi dengan wali kelas, wawancara orangtua, dan persyaratan pembuatan karya.
"Pelamar/beneficiaries kami minta bikin karya singkat untuk menceritakan siapa mereka dan kenapa mereka perlu dibantu. Kami sangat selektif, mendahulukan yang benar-benar butuh. Inginnya membantu semua pelajar, tapi apa daya," tambah Margareth.
Saat ini, sudah ada 17 pelajar yang lolos verifikasi data. Target gelombang pertama sebanyak 50 pelajar.
"Verifikasi masih terus berjalan. Selain kampung kumuh di Rawamangun, prioritas juga akan diberikan kepada beberapa individu (dari berbagai daerah di Indonesia) yang sudah menghubungi kawan-kawan secara langsung," tambah Margareth.
Gelombang kedua bantuan akan dilakukan tak lama setelah penyaluran gelombang pertama selesai. Kegiatan penyaluran akan terus berlangsung selama orang-orang masih terus tergerak hatinya untuk berbagi.
"Dan selama ada yang membutuhkan maka donasi akan terus berjalan. Dan kami sangat berharap kawan-kawan di seluruh Tanah Air bisa menggagas inisiatif yang sama di daerah masing-masing karena dengan bersama maka tujuan kita untuk membuka akses merata untuk pendidikan berkualitas bagi semua warga bisa terwujud," ujar wartawan The Jakarta Post itu.
Tak punya ponsel yang bisa disumbangkan, bukan berarti tak bisa membantu. Relawan WLM membuka diri untuk bantuan uang dan tenaga.
Masyarakat bisa menyumbangkan uang melalui laman https://kitabisa.com/campaign/ponselpintaruntukpelajar.
Uang donasi akan digunakan untuk membeli gawai jika diperlukan dan penyediaan paket data agar program belajar bisa berkelanjutan.
"Jadi inisiatif ini tidak berhenti dan tak terputus begitu saja begitu donasi ponsel dibagikan karena gadget hanyalah instrumen, yang paling penting adalah pendampingan dan pemberdayaan agar pelajar-pelajar dari keluarga tidak mampu ini punya kesempatan yang sama," ujarnya.
Donasi yang tak kalah penting adalah relawan teman belajar. Bagi masyarakat yang ingin bergabung bisa menghubungi Margareth di nomor 0813-8732-6747.
Relawan teman belajar akan berperan sebagai kakak pembimbing bagi siswa untuk memastikan ponsel benar-benar dipakai untuk fasilitas belajar secara tepat guna.
Selain itu, untuk menemani mereka selama belajar jarak jauh di tengah pandemi karena orangtua dan guru tidak bisa memberikan pendampingan ini secara efektif.
Para relawan bersifat setara, tak punya struktur, dan kepemimpinan.
Semua orang punya peran. Inisiatif gerakan relawan WLM adalah upaya kolektir antara relawan di WLM; donatur ponsel, uang dan waktu untuk jadi teman belajar; dan penerima bantuan.
"Karena upaya untuk mewujudkan akses merata untuk pendidikan berkualitas bagi semua warga hanya bisa dilakukan bersama. Mewujudkan keadilan sosial adalah gerakan kolektif," kata Margareth.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.