Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donasi Ponsel Bekas, Upaya Kolektif Dukung Keterbatasan Belajar dari Rumah

Kompas.com - 28/07/2020, 06:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Penyaluran donasi gelombang 1 rencananya dimulai pada minggu pertama Agustus. Para relawan fokus untuk pelajar-pelajar dari kampung kumuh di Rawamangun.

"Awalnya kawan-kawan berencana untuk menjawab kebutuhan di Jabodetabek, tapi seiring berjalannya waktu kok semakin banyak yang menghubungi kami, bahkan sampe ke Nabire. Karena itu donasi akan diperluas sampai ke seluruh penjuru Indonesia," ujar dia.

Verifikasi yang dilakukan sangat ketat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Margareth menyebutkan, pihak relawan memverifikasi data dengan cara menelepon, video call, berkomunikasi dengan wali kelas, wawancara orangtua, dan persyaratan pembuatan karya.

"Pelamar/beneficiaries kami minta bikin karya singkat untuk menceritakan siapa mereka dan kenapa mereka perlu dibantu. Kami sangat selektif, mendahulukan yang benar-benar butuh. Inginnya membantu semua pelajar, tapi apa daya," tambah Margareth.

Saat ini, sudah ada 17 pelajar yang lolos verifikasi data. Target gelombang pertama sebanyak 50 pelajar.

"Verifikasi masih terus berjalan. Selain kampung kumuh di Rawamangun, prioritas juga akan diberikan kepada beberapa individu (dari berbagai daerah di Indonesia) yang sudah menghubungi kawan-kawan secara langsung," tambah Margareth.

Gelombang kedua bantuan akan dilakukan tak lama setelah penyaluran gelombang pertama selesai. Kegiatan penyaluran akan terus berlangsung selama orang-orang masih terus tergerak hatinya untuk berbagi.

"Dan selama ada yang membutuhkan maka donasi akan terus berjalan. Dan kami sangat berharap kawan-kawan di seluruh Tanah Air bisa menggagas inisiatif yang sama di daerah masing-masing karena dengan bersama maka tujuan kita untuk membuka akses merata untuk pendidikan berkualitas bagi semua warga bisa terwujud," ujar wartawan The Jakarta Post itu.

Donasi Uang dan Tenaga

Tak punya ponsel yang bisa disumbangkan, bukan berarti tak bisa membantu. Relawan WLM membuka diri untuk bantuan uang dan tenaga.

Masyarakat bisa menyumbangkan uang melalui laman https://kitabisa.com/campaign/ponselpintaruntukpelajar.

Uang donasi akan digunakan untuk membeli gawai jika diperlukan dan penyediaan paket data agar program belajar bisa berkelanjutan.

"Jadi inisiatif ini tidak berhenti dan tak terputus begitu saja begitu donasi ponsel dibagikan karena gadget hanyalah instrumen, yang paling penting adalah pendampingan dan pemberdayaan agar pelajar-pelajar dari keluarga tidak mampu ini punya kesempatan yang sama," ujarnya.

Donasi yang tak kalah penting adalah relawan teman belajar. Bagi masyarakat yang ingin bergabung bisa menghubungi Margareth di nomor 0813-8732-6747.

Relawan teman belajar akan berperan sebagai kakak pembimbing bagi siswa untuk memastikan ponsel benar-benar dipakai untuk fasilitas belajar secara tepat guna.

Selain itu, untuk menemani mereka selama belajar jarak jauh di tengah pandemi karena orangtua dan guru tidak bisa memberikan pendampingan ini secara efektif.

Para relawan bersifat setara, tak punya struktur, dan kepemimpinan.

Semua orang punya peran. Inisiatif gerakan relawan WLM adalah upaya kolektir antara relawan di WLM; donatur ponsel, uang dan waktu untuk jadi teman belajar; dan penerima bantuan.

"Karena upaya untuk mewujudkan akses merata untuk pendidikan berkualitas bagi semua warga hanya bisa dilakukan bersama. Mewujudkan keadilan sosial adalah gerakan kolektif," kata Margareth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com