JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, angka kematian atau case fatality rate (CFR) akibat Covid-19 di Jakarta lebih rendah dibandingkan CFR tingkat nasional.
Berdasarkan data Dinkes DKI hingga 28 Juli 2020, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta adalah 3,9 persen.
Sementara itu, CFR tingkat nasional adalah 4,8 persen.
"Case fatality rate atau jumlah kasus kematian dibandingkan jumlah kasus yang sakit, Jakarta saat ini per tanggal 28 Juli adalah 3,9 persen. Sedangkan, Indonesia adalah 4,8 persen," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7/2020).
Baca juga: Rabu, Jakarta Bertambah 584 Kasus Covid-19, Ini Komentar Anies
Widyastuti juga memaparkan angka kematian di Jakarta sama dengan rata-rata tingkat global.
"Global juga 3,9 persen CFR atau angka kematiannya," katanya.
Angka kematian tertinggi merupakan pasien positif Covid-19 berusia di atas 60 tahun.
Berdasarkan data per tanggal 23 Juni hingga 25 Juli, angka kematian pada pasien positif Covid-19 berusia di atas 60 tahun adalah 41 orang.
Kemudian, angka kematian pasien berusia 50 sampai 59 tahun adalah 33 orang, disusul pasien berusia 40 sampai 49 tahun adalah 24 orang.
Baca juga: 58 Petugas Mengawasi 78.946 Perusahaan, Pemprov DKI Minta Perkantoran Bantu Cegah Covid-19
Sementara itu, usia produktif dalam rentang 20 sampai 49 tahun menjadi kelompok terbanyak yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan data per tanggal 23 Juni sampai 25 Juli 2020, tercatat 1.967 pasien positif Covid-19 berusia 20 sampai 29 tahun.
Kemudian, 2.212 pasien berusia 30 sampai 39 tahun dan 1.750 pasien berusia 40 sampai 49 tahun.
Adapun, kasus Covid-19 masih tinggi di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan terjadi lonjakan penambahan pasien positif Covid-19 per Rabu, yakni bertambah 584 kasus.
Sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta berdasarkan laman corona.jakarta.go.id adalah 20.470 orang.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Sejak Maret hingga Juli Melampaui Batasan WHO
Anies mengatakan, lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta disebabkan semakin masifnya pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.