Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Tidur 11 Hektar di Kota Tangerang Disulap Jadi Ladang Pertanian

Kompas.com - 02/08/2020, 10:48 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lahan tidur yang tidak terpakai di Kota Tangerang disulap menjadi ladang pertanian oleh Satuan Polsek Jatiuwung bersama Danramil Jatiuwung Kota Tangerang.

Lahan seluas 11 hektar itu kini menjadi ladang penghasilan baru bagi mereka yang terkena imbas dari Covid-19 di wilayah Jatiuwung, Kota Tangerang.

"Jadi untuk ketahanan pangan warga, kami mengolah dan memanfaatkan lahan tidur yang luasnya kurang lebih 11 hektar, itu kami olah kami manfaatkan untuk kita tanami tanaman umbian, palawija, sayur mayur," tutur Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Pratama dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Aditya mengatakan, lahan tidur 11 hektar di pinggir sungai Cisadane itu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk program ketahanan pangan.

Lahan itu dibagi menjadi tiga zona A, B dan C dan memiliki belasan klaster di tiap zonanya.

Baca juga: UPDATE 1 Agustus: 1.517.381 Spesimen Pemerintah Telah Periksa untuk Covid-19

Untuk tiap klaster, kata Aditya, akan diminta warga melakukan pengelolaan mandiri dengan tetap mendapat bimbingan dari Polsek dan Danramil Jatiuwung.

Sasarannya, mengamankan ketahanan pangan di tengah warga dan juga menyelamatkan perekonomian mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Setiap klaster ini kami meminta warga untuk membuat kelompok tani, dimana kelompok tani diprioritaskan kepada warga yang sangat terdampak Covid-19, seperti ada teman-teman buruh yang dirumahkan, atau yang menerima PHK untuk bisa mengolah lahan tersebut," tutur Aditya.

Tidak hanya lahan tidur yang dimanfaatkan, Aditya menjelaskan pinggiran sungai Cisadane yang melewati lahan tidur itu juga tak luput dari asas manfaat untuk dijadikan tempat budidaya.

Sebanyak 16 kolam keramba dengan ukuran 5x5 meter berjejer di pinggir sungai dengan beragam ikan yang dibudidayakan.

Jenis ikan yang dipilih adalah ikan patin dan nila, sedangkan untuk kolam yang berada di dekat ladang adalah kolam lele dengan setiap kolam berukuran 10x3 meter yang keseluruhan mulai dari pembudidayaan hingga hasil panen dikelola oleh warga sekitar.

Baca juga: Menyoal Ketimpangan Tes Covid-19 di Daerah di Tengah Penambahan Kasus

Setidaknya, ada 20.000 bibit lele ditumpahkan ke kolam-kolam lele yang dibuat di lahan tidur tersebut. Harapannya, agar warga bisa mandiri dalam ketahanan pangan dan roda perekonomian kembali berputar.

"Harapan kami hasil dari kegiatan ini bisa bermanfaat bagi mereka sehingga ini bisa dikatakan membuka lapangan pekerjaan baru warga yang terdampak Covid-19," pungkas Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com