Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pelajar Tewas Saat Tawuran, Polisi Petakan Lokasi Rawan di Jaktim dan Bekasi

Kompas.com - 03/08/2020, 18:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya bakal melalukan mapping atau pemetaan titik lokasi yang rawan tawuran di wilayah Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat.

Hal tersebut berkaitan dengan kasus seorang pelajar berinisial GSN (17) asal Bekasi yang tewas akibat terlibat tawuran.

"Memang kita tahu ada beberapa tempat yang di-mapping dalam hal ini daerah Jakarta Timur dan Bekasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (3/8/2020).

Baca juga: Terlibat Tawuran, Pelajar di Bekasi Tewas Dibacok Lawan

Saat ini, kata Yusri, tim khusus (timsus) yang dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya untuk menangani begal, premanisme hingga tawuran belum dibubarkan.

"Tim masih bergerak, timsus belum dibubarkan oleh Polda Metro Jaya, ada dua. Yang pertama masalah begal dan juga premanisme, salah satunya tawuran," ungkapnya.

Sampai saat ini polisi masih terus melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah untuk memberikan imbauan kepada pelajar agar tidak melakukan aksi tawuran.

"Terus kami lakukan sosialisai tidak pernah henti-hatinya memberikan imbauan kepada para pelajar khususnya pendekatan (di lokasi) memang sering terjadi tawuran," katanya.

Sebelumnya, seorang pelajar berinisial GSN (17), tewas dalam aksi tawuran yang terjadi di depan minimarket Pasar Lama Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Minggu (2/8/2020), kemarin.

Baca juga: Tawuran di Bekasi, Satu Remaja Tewas

GSN tewas setelah dibacok menggunakan sebilah celurit oleh lawan berinisial MSF.

Yusri menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban bersama delapan orang rekannya menggunakan sepeda motor mendatangi pelaku di Jalan Raya Hankam, Bekasi.

Setelah tiba, korban dan rekannya melakukan penyerangan terhadap kelompok pelaku yang sedang berkumpul.

"Saat itu, celurit korban direbut oleh pelaku yang kemudian langsung membacok korban," ujar Yusri dalam keterangannya, Senin (3/8/2020).

Saat itu, korban mengalami luka serius pada bagian paha sebelah kiri. Adapun para pelaku yang melihat korban tak berdaya langsung melarikan diri.

Baca juga: Wali Kota: PSBB Bekasi Diperpanjang hingga 2 September

"Saat itu korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong," ucapnya.

Polisi yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku pembacokan.

Berdasarkan pemeriksaan, diketahui antara korban dan pelaku juga pernah terlibat tawuran sebelumnya.

"Pada malam tersebut mereka janjian untuk tawuran kembali," tutup Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com