Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kota Tangerang Meningkat Selama Pandemi

Kompas.com - 05/08/2020, 17:02 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Kota Tangerang meningkat di masa pandemi Covid-19.

"Di masa pandemi ada peningkatan dari sisi pengaduan, tapi peningkatan signifikan naik banget ya enggak juga," kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tangerang Irna Rudiana saat dihubungi melalui telepon, Rabu (5/8/2020).

Penyebab utama terjadinya peningkatan, lanjut Irna, tidak lain karena aktivitas bekerja yang biasanya dikerjakan di luar rumah kini harus di dalam rumah.

Baca juga: Meski Pandemi, Perempuan Korban Kekerasan Bisa Melapor dari Rumah

Begitu juga aktivitas sosial lainnya seperti anak sekolah, atau suami yang bekerja di kantor.

"Di masa Covid-19 memang banyak di rumah, dan agak berat juga (menjaga) hubungan sosial, jadi psikologisnya harus dikuatkan," tutur Irna.

Irna menjabarkan, terhitung sejak Maret lalu, sudah ada 29 laporan kasus kekerasan di Kota Tangerang dengan kasus tertinggi berada di bulan Juni sebanyak 10 kekerasan terhadap perempuan dana anak.

Dari jumlah kasus tersebut, terdapat 10 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan korban perempuan, kasus kekerasan terhadap anak laki-laki 9 kasus dan kekerasan terhadap anak perempuan 10 kasus.

Baca juga: Kemen PPPA: Kekerasan Perempuan dan Anak di Tengah Pandemi Covid-19 Masih Terjadi

Kasus kekerasan di masa pandemi didominasi oleh kasus kekerasan terhadap anak.

Sedangkan rangkuman data dari awal Januari sebelum terjadinya pandemi terdapat 55 kasus kekerasan 20 diantarnaya KDRT, 24 kekerasan terhadap anak perempuan dan 11 kekerasan terhadap anak laki-laki.

Dari total kasus tersebut, jenis kekerasan terhadap anak yang dominan adalah kekerasan fisik 7 kasus dan kekerasan seksual anak 20 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com