Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangerang Raya, Bekasi, dan Bogor Masuk Zona Oranye, Apa Artinya?

Kompas.com - 10/08/2020, 20:56 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan pemetaan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, wilayah Tangerang Raya, Bekasi, dan Bogor ditetapkan sebagai zona oranye.

Dalam peta yang diunggah gugus tugas di website https://covid19.go.id/peta-risiko menandakan bahwa zona oranye merupakan wilayah dengan tingkat risiko sedang.

Ahli epidemilogi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyebutkan, ada tiga indikator yang digunakan gugus tugas dalam menentukan zonasi penyebaran Covid-19.

Tiga indikator itu antara lain epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan.

Baca juga: 4 Wilayah Jakarta dan Depok Masuk Zona Merah, Hanya Jaksel dan Kepulauan Seribu Masuk Zona Oranye

"Semuanya dipersenkan skor itu yang menjadikan apakah zona itu merah ke semua indikatornya, kemudian oranye itu juga jelek, hijau bagus," ucap Miko saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Dari hasil perhitungan tersebut maka wilayah Tangerang, Bogor, dan Bekasi masuk ke zona oranye.

Lebih lanjut, penjelasan tentang zona ini dilansir dari Color Zone Pandemic Response Version 2 yang dipublikasikan oleh Chen Shen dan Yaneer Bar-Yam pada laman New England Complex Systems Institute (2/3/2020).

Dalam penjelasan tersebut disebutkan bahwa zona oranye merupakan wilayah yang sangat berdekatan dengan zona merah atau setidaknya klaster penularan Covid-19.

Sebagaimana diketahui, dalam peta tersebut, empat kota di Jakarta ditambah Depok menjadi zona merah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Depok Tertinggi se-Jawa Barat

Dalam keterangan yang sama disebutkan bahwa wilayah yang sedang ditetapkan sebagai zona oranye harus melakukan berbagai hal.

Hal pertama yang harus dilakukan ialah penerapan protokol kesehatan. Artinya, penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak wajib dilakukan setiap warga yang berdomisili di tiga lokasi lokasi tersebut.

Yang kedua yaitu pemerintah harus menunda atau membatalkan pertemuan-pertemuan yang sifatnya tidak terlalu penting untuk dilakukan.

Langkah selanjutnya yang harus dilakuan ialah pemerintah harus rutin mendisinfektan tempat-tempat umum untuk mematikan virus di lokasi tersebut.

Dan kemudian, hal yang harus dilakukan ialah pemerintah setempat harus secara rutin melakukan swab test kepada setiap warga yang menunjukkan gejala Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com