Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam Kamera CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Pria di Kelapa Gading

Kompas.com - 14/08/2020, 11:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa penembakan terhadap seorang pria berinisial S (51) di rumah toko (ruko) Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) siang, terekam kamera CCTV.

Dalam video rekaman CCTV yang unggah oleh kanal Youtube Kompas TV, terlihat pelaku menggunakan topi dan jaket, serta masker datang menghampiri korban.

Pelaku yang sudah berhadapan dengan korban berpura-pura melewati dan berbalik arah.

Saat itulah, pelaku mengarahkan senjata dan menembak ke bagian belakang kepala korban.

Baca juga: Pria Tewas Ditembak di Kelapa Gading, Polisi Temukan 4 Selongsong Peluru

Namun, korban yang saat itu masih sadar mencoba berlari dan dikejar pelaku sebelum akhirnya melarikan diri.

"Dari kejadian ini kami menganalisa untuk sementara bahwa korban mendapat empat tembakan, yang ditembakan dari belakang," ujar Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Kombes Budhi Herdi Susianto yang dikutip dari Kompas TV, Kamis (13/8/2020).

Budhi menegaskan, polisi menemukan empat selongsong dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan itu.

"Kami sudah menemukan empat buah selongsong yang kemungkinan itu adalah selongsong senjata milik pelaku," katanya.

Baca juga: Fakta-fakta Pengusaha Pelayaran Tewas Ditembak di Kelapa Gading

Sebelumnya. peristiwa penembakan itu terjadi saat korban hendak pulang ke rumah dari kantor yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Korban pulang untuk makan siang.

Saat korban baru berjalan sekitar 50 meter dari kantor, tiba-tiba datang orang tidak dikenal yang langsung mengacungkan senjata dan menembak.

Hingga kini, polisi gabungan dari Polres Jakarta Utara dan Resmob Polda Metro Jaya tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Seorang Pengusaha

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban penembakan itu merupakan seorang pengusaha yang kantornya berada di salah satu ruko tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, usaha yang selama ini dijalani korban bergerak di bidang pelayaran.

"Dia adalah pekerja swasta. Dia pemilik perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran," kata Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com