Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos UI Jalur SBMPTN 2020, Ini 4 Tahap yang Harus Dilakukan Calon Mahasiswa

Kompas.com - 14/08/2020, 18:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.678 calon mahasiswa baru Universitas Indonesia diterima melalui jalur UTBK-SBMPTN (Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2020.

Pengumuman calon mahasiswa baru yang diterima dapat diakses pada Jumat (14/8/2020) melalui situs http://pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id atau http://sbmptn.ui.ac.id.

Melalui keterangan resmi pada Jumat (14/8/2020), Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia membeberkan sejumlah tahap lanjutan yang perlu dilalui para calon mahasiswa baru UI sebelum resmi berstatus mahasiswa baru.

Tahap I: pengisian data dan pra-registrasi


1. Calon mahasiswa baru UI yang diterima melalui jalur SBMPTN harap login pada laman penerimaan.ui.ac.id.

Pastikan calon mahasiswa baru telah mengetahui NPM (Nomor Pokok Mahasiswa) agar dapat melanjutkan ke tahap Pra-registrasi pada tanggal 14 Agustus 2020 pukul 15.00 sampai dengan 23 Agustus 2020 pukul 23.59.

2. Pra-registrasi dilakukan pada halaman pra-registrasi.ui.ac.id, login dengan memasukkan NPM yang telah diperoleh dan pilihan Program Studi.

3. Ikuti petunjuk yang disampaikan, isi semua formulir dengan lengkap dan unggah dokumen yang sesuai.

 

Tahap II: konfirmasi pilihan kelas permohonan mekanisme pengajuan pembayaran

1. Konfirmasi pilihan kelas pengajuan pembayaran mulai tanggal 16 Agustus 2020 pukul 08.00 sampai dengan 17 Agustus 2020.

2. Pada tahap ini, calon mahasiswa baru UI dapat memilih besaran biaya pendidikan yang hendak dibayarkan.

Pilihan pertama adalah Biaya Operasional Pendidikan Pilihan (BOP-P) yang memberikan kesempatan penanggung biaya pendidikan calon mahasiswa untuk berkontribusi dengan membayar besaran biaya pendidikan disesuaikan dengan kemauan bayar.

Pilihan kedua adalah Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B) yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan penanggung biaya pendidikan calon mahasiswa.


Tahap III: pembayaran biaya pendidikan

1. Pastikan calon mahasiswa baru sudah mengetahui Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) dan telah melakukan konfirmasi atas pilihan kelas pengajuan pembayaran pada tahap I.

2.. Pembayaran biaya pendidikan dimulai sejak tanggal 18 Agustus 2020 sampai 26 Agustus 2020.

3. Pembayaran biaya pendidikan secara host to host dapat dilakukan melalui:

- ATM atau Teller Bank BNI

- ATM Mobile Banking atau Internet Banking Bank Permata

- ATM, Teller, Internet Banking atau Mobile Banking CIMB Niaga

- ATM Bank Bukopin

- ATM, Teller, atau Mobile Banking Bank BTN

- ATM, Teller, Internet Banking atau Mobile Banking Bank Mandiri

- ATM atau Teller BRI

4. Biaya pendidikan yang telah dibayarkan oleh calon mahasiswa baru yang mengundurkan diri tidak dapat dikembalikan dengan alasan apa pun.

5. Biaya pendidikan yang telah dibayarkan untuk dan atas nama mahasiswa Program Sarjana (S1) Reguler yang diterima melalui jalur SBMPTN tidak dapat dialihkan untuk pembiayaan pendidikan mahasiswa lain dan/atau jenjang/program pendidikan/jalur masuk lain.


Tahap IV: registrasi akademik

1. Pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2020 calon mahasiswa baru yang sudah menyelesaikan Tahap I sampai Tahap III (konfirmasi atas pilihan kelas pengajuan pembayaran, pra-registrasi dan melakukan pembayaran) akan diregistrasikan sebagai mahasiswa baru.

2. Calon mahasiswa baru dinyatakan mengundurkan diri apabila pada tanggal 26 Agustus 2020 belum menyelesaikan Tahap I sampai Tahap III.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com