Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Penyusup, Ratusan Orang Ditangkap Polisi Saat Ingin Gabung Demo di Depan DPR

Kompas.com - 14/08/2020, 21:29 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang diduga penyusup yang ingin gabung dalam aksi unjuk rasa tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja di sekitar Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, ditangkap polisi, Jumat (14/8/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, penangkapan sejumlah orang diduga penyusup itu dilakukan saat polisi menggelar razia massa unjuk rasa di beberapa titik sekitar Gedung DPR/MPR.

"Yang diamankan ini, orang-orang yang kena razia. Jadi kita kan memang melakukan razia di semua titik yang akan masuk ke daerah demo tersebut. Ini rata yang kita amankan semuanya sekitar hampir seratusan lebih," ujar Yusri kepada wartawan, Jumat.

Baca juga: Bawa Bom Molotov, 2 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Gabung Demo di Depan DPR

Yusri mengaskan, dari sejumlah orang yang ditangkap, delapan di antaranya ditahan karena ditemukan barang bukti berupa senjata tajam, bom molotov, batu, botol hingga ketapel.

"Sekarang beberapa sudah pulang. Ada delapan yang sekarang kita dalami karena ada unsur pidana, misal ada yang bawa bom molotov dan ketapel. Tapi mereka mereka ini bukan yang mau melakukan demo," ucapnya.

Delapan orang yang saat ini masih ditahan di Polda Metro Jaya itu umumnya masih berusia muda.

Mereka dipastikan bukan mahasiswa atau buruh yang akan melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR.

"Masih masih muda. Mereka bukan orang yang mau demo. Bukan buruh dan mahasiwa, mereka yang akan rencana untuk membikin kekacauan," katanya.

Baca juga: Ada Sidang Tahunan MPR, Polisi: Tidak Usah Demo, Lagi Covid-19

Seperti diketahui, ribuan buruh, mahasiswa, dan sejumlah elemen masyarakat kembali menggelar unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Massa akan kembali mendesak pemerintah dan DPR menghentikan pembahasan omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.

"Ya kita mulai aksi pukul 10.00 WIB, sekitar 5.000 buruh, belum termasuk masyarakat. Ada beberapa titik kumpul yang tersebar di Jabodetabek," ujar Ketua Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih saat dihubungi Kompas.com.

Jumisih menuturkan, pihaknya akan lebih dulu menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) yang selanjutnya akan bergeser ke Gedung DPR.

Aksi demonstrasi tersebut berpusat di depan Kompleks Parlemen Senayan.

Mengingat, pada hari yang sama, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan menggelar Sidang Tahunan.

"Ini salah satu momentum kami agar mereka bisa mendengarkan aspirasi kami untuk menghentikan pembahasan omnibus law," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com