Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pencurian Kotak Amal Mushala, Diangkut Komplotan Pencuri Pakai Mobil

Kompas.com - 27/08/2020, 13:49 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kotak amal milik Mushala Al-Ikhlas di Jalan Haji Saikin, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta, raib digondol maling pada Jumat (21/8/2020) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Kotak amal tersebut diperkirakan berisi Rp 2 juta.

Peristiwa pencurian kotak amal milik Mushala Al-Ikhlas sempat terekam kamera CCTV yang berada di sisi dekat tempat berwudhu.

Humas Mushala Al-Ikhlas, Muhammad Mudakir, menyebutkan, pihaknya telah melaporkan aksi pencurian kotak amal ke Polsek Kebayoran Lama.

Kini, kasus pencurian itu dalam penyelidikan Polsek Kebayoran Lama.

Baca juga: Komplotan Maling Kotak Amal Mushalla Al-Ikhlas Pondok Pinang Diduga Pakai Mobil Berpelat Palsu

Awalnya, pencurian itu diketahui dilakukan oleh komplotan maling menggunakan mobil.

Mobil tersebut berwarna hitam dan bernomor polisi B 2859 SBK.

Dalam rekaman video CCTV, terlihat dua laki-laki turun dari mobil dan seorang lainnya menahan pintu mobil.

Satu laki-laki mengenakan celana pendek dan kaus pendek. Satu laki-laki lainnya bercelana panjang dan menggunakan jaket. Kedua laki-laki tersebut terlihat menggunakan masker.

Kedua laki-laki tersebut kemudian mengangkat kotak amal milik Mushala Al-Ikhlas yang berada di luar dan dimasukkan ke mobil.

Baca juga: Kotak Amal Mushala Dicuri di Pondok Pinang, Uang Pembayaran Guru Ngaji Pun Raib

“Kotak amal itu berukuran kurang lebih 60x60 cm dengan tinggi 80 cm terbuat dari besi kembang warna hitam dan terkunci,” kata Mudakir.

Kemudian, mobil tersebut pergi meninggalkan Mushala Al-Ikhlas.

Pencurian tersebut berlangsung kurang dari satu menit.

Diketahui saat subuh

Peristiwa pencurian kotak amal akhirnya diketahui oleh marbot mushala sekitar pukul 04.15 WIB. Setelah itu, marbot mencari ke titik-titik mushala.

“Dia cari ke sana ke mari (sudut kampung). Takutnya disimpan. Ternyata enggak ada kotak amalnya,” tambahnya.

Sekitar pukul 07.00 WIB, ada juga orang yang melaporkan bahwa kotak amal mushala hilang dicuri. Orang-orang datang ke mushala untuk membuka CCTV.

Pada hari itu juga, Mudakir melaporkan peristiwa hilangnya kotak amal ke Polsek Kebayoran Lama. Ia diperiksa hingga dua jam di Polsek Kebayoran Lama.

Baca juga: Viral, Video Aksi Maling Gotong Kotak Amal Mushala di Pondok Pinang Terekam CCTV

Polisi banyak menanyakan tentang kronologi dan isi kotak tersebut. Kotak amal diperkirakan berisi sekitar Rp 2 juta.

Uang kotak amal tersebut rencananya digunakan untuk membiayai kegiatan Mushala Al-Ikhlas.

Jumlah uang di kotak amal tersebut berdasarkan jumlah perhitungan sejak Mei 2020.

“(Kami) Tidak berharap untuk kembali, tapi tetap pengin tahu siapa (pencurinya). Tega amat begitu kotak amal diangkat (dan dicuri). Karena kalaupun ketemu juga duit udah enggak tahu ke mana,” ujar Mudakir.

Tak menyangka bakal dicuri

Pada saat itu, Mudakir tak menyangka jika kotak amal bakal dicuri.

Kotak amal tersebut tergolong berat dan repot jika harus diangkat oleh satu orang.

Kotak amal tersebut memang ditaruh di teras mushala, tepatnya di samping meja. Mushala sementara ini belum memiliki pagar lantaran baru berdiri sejak bulan Mei.

Saat pencurian terjadi, mushala dalam keadaan sepi. Tak ada anak-anak muda yang biasanya suka nongkrong di sekitar mushala.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com