JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir enam bulan lamanya warga Jakarta merasakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi pada awal Maret 2020.
Selama enam bulan itu, banyak yang terjadi di ibu kota. PSBB yang awalnya berlangsung sangat ketat hingga mematikan banyak sektor usaha, justru bisa mengendalikan kasus Covid-19.
Saat itu, hampir seluruh perkantoran di Jakarta menerapkan work from home (WFH), transportasi umum dibatasi, pergerakan warga ke luar Jakarta dilarang.
Baca juga: Anies Memperpanjang PSBB Transisi hingga 10 September 2020
Namun, memasuki pertengahan tahun, kebijakan pun dilonggarkan. Aktivitas kembali normal, kasus Covid-19 justru drastis meningkat.
Di tengah situasi yang tak pasti ini, sejumlah warga mencurahkan isi hatinya seputar enam bulan terakhir ini. Beberapa di antara mereka, terutama yang sudah menjalani WFH selama enam bulan, merasa usaha mereka sia-sia.
Kisah pengalaman warga enam bulan WFH di tengah pandemi ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang Kamis (28/8/2020).
Berikut empat berita terpouler seputar Jabodetabek kemarin:
Warga Cempaka Putih bernama Nur (26) mengaku bosan berada di dalam rumah selama enam bulan, terhitung sejak Maret 2020 hingga kini, lantaran kantornya memberlakukan work from home (WFH).
Ia pun mengaku tak pernah keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.
“Bosan, jenuh karena tidak ada hiburan selama WFH. Biasanya kalau kerja di kantor, kalau bosan tinggal ngobrol bareng teman. Tetapi, kalau WFH hanya bisa ngobrol via WhatsApp atau Zoom,” ujar Nur kepada Kompas.com, Kamis.
Baca juga: UPDATE 27 Agustus: Tambah 820 Kasus Covid-19 di Jakarta, Tertinggi Selama Pandemi
Nur mengaku kecewa melihat situasi Jakarta saat ini, di mana kasus Covid-19 terus bertambah.
Menurut dia, pemberlakuan WFH tak ada gunanya jika karyawannya masih berkeliaran di luar rumah.
Dia mengatakan, WFH hanya bisa mengurangi mobilitas, tetapi tak berdampak pada masing-masing individu masyarakat jika akhirnya tetap saja ada yang abai menerapkan protokol kesehatan.
Nova (25), warga Kelapa Gading, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengungkapkan kebosanannya lantaran diam di rumah selama enam bulan.
Baca juga: Tambah 820 Kasus Covid-19 di Jakarta, Wagub DKI: Angka Tinggi karena Banyak Testing
Namun, alangkah kecewanya Nova lantaran upayanya itu tak berdampak mengurangi angka penularan Covid-19 di Jakarta.